Biasanya Dimusnahkan, Kini Bupati Banyumas Ungkap Rencana Gunakan Minuman Keras Tradisional sebagai Bahan Baku Hand Sanitizer

Khaerunisa

Penulis

Bupati Banyumas, Ahmad Husein, mengungkapkan rencananya memanfaatkan munuman keras tradisional ciu untuk menjadi bahan pembuatan hand sanitizer

Intisari-Online.com -Bukan rahasia lagi jika berbagai daerah di Indonesia memiliki minuman keras tradisional yang sering kali dikonsumsi masyarakatnya.

Salah satunya adalah Ciu, sebutan untuk sejenis minuman beralkohol di Kabupaten Banyumas yang dihasilkan dari proses fermentasi ketela pohon cair.

Minuman keras yang satu ini banyak diproduksi di beberapa wilayah di Banyumas.

Pemusnaahan minuman keras tradisional yang satu ini merupakan hal yang biasa terjadi.

Baca Juga: Bantu Atasi Corona di Perancis, Pabrik Parfum Kelas Dunia ini Disulap Dadakan Jadi Pabrik Hand Sanitizer, 'Kami Membantu Mengatasi Risiko Kekurangan Produk itu'

Seperti yang terjadi pada bulan November 2019 lalu.

Melansir Kompas.com, sekitar 1.500 liter minuman keras tradisional ciu dan tuak dimusnahkan di Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (16/11/2020).

Pemusnahan miras, termasuk ciu sering kali dilakukan menjelang hari-hari besar seperti lebaran dan natal.

Kini, di tengah mewabahnya virus corona, Bupati Banyumas, Ahmad Husein, mengungkapkan rencananya memanfaatkan minuman keras tradisional ciu untuk menjadi bahan pembuatan hand sanitizer.

Baca Juga: Total 3 Pasien Corona di Jawa Tengah Meninggal Dunia, Gubernur Ganjar Pranowo Ikuti Langkah Korea Selatan Hadapi Covid-19, 2 Hal Ini Tengah Dipersiapkan

Seperti diketahui, hand sanitizer merupakan salah satu alat pencegah penyebaran virus corona yang kini diandalkan orang-orang.

Husein mengatakan, ide tersebut muncul untuk mengatasi kelangkaan hand sanitizer yang terjadi beberapa waktu terakhir akibat penyebaran virus corona (Covid-19).

"Saya akan berusaha keras membuat hand sanitizer sebanyak mungkin dengan botol-botol sederhana. Sumber alkohol sudah ada," kata Husein di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (20/3/2020).

Sumber alkohol yang dimaksud ialah ciu yang selama ini banyak diproduksi masyarakat Desa Wlahar, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas.

Baca Juga: Temukan Tengkorak di Halaman Rumahnya saat Menanam Kentang, Kejahatan Bengis Istri Pria Ini 21 Tahun yang Lalu Terbongkar

Dalam sehari, masyarakat setempat diperkirkaan dapat memproduksi ciu sebanyak 2.000 liter.

"Dari pada di sana untuk mabuk-mabukan," ujar Husein.

Husein mengaku telah melakukan uji coba pembuatan hand sanitizer berbahan ciu dengan kadar alkohol mencapai lebih dari 96 persen.

"Saya pakai gliserin untuk penghalus dan hidrogen peroksida, itu antiseptik," kata Husein.

Untuk merealisasikan ide tersebut, Husein telah berkoordinasi dengan Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspiptek) untuk pembuatan alatnya.

Baca Juga: Gejala Kolesterol Rendah Tidak Ada Nyeri Dada, Namun Lebih ke Gejala Depresi dan Kecemasan

"Saya sudah koordinasi dengan Puspiptek untuk meningkatkan kadar alkohol antara 70 persen hingga 90 persen, lagi dibuatkan alatnya.

Dalam waktu dekat sudah bisa direalisasikan," jelas Husein .

Husein mengatakan, hand sanitizer berbahan ciu rencananya akan dibagikan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Nanti dari kami gratis, (ciu) akan kami beli sebanyak-banyaknya," kata Husein.

Baca Juga: Sering Tidak Disadari, Ternyata Inilah 10 Tanda Tubuh Kita Mengandung Racun, Termasuk Bau Badan Saingi Kentut

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hand Sanitizer Langka, Bupati Banyumas Akan Gunakan Ciu Sebagai Bahan Baku

Artikel Terkait