Find Us On Social Media :

Ada Kecelakaan Truk di Tol JORR: Ini Penyebab Seringnya Kecelakaan Truk di Jalan Tol

By Mentari DP, Senin, 16 Maret 2020 | 12:50 WIB

Ilustrasi kecelakaan truk.

Intisari-Online.com - Insiden kecelakaan terjadi di ruas tol JORR S.

Dilansir dari kompas.com pada Senin (16/3/2020), insiden kecelakaan tersebut mengakibatkan truk terguling di Ruas tol JORR Seksi S tepatnya di KM 30+400 Jalur Bandung (arah TMII menuju Pondok Indah).

Dilaporkan kecelakaan tersebut melibatkan dua kendaraan bermuatan besar yaitu Truk Wing Box dan Truk Kontainer yang mengangkut gas industri.

"Kecelakaan tersebut terjadi pada Senin (16/3/2020) pukul 02.00 WIB," terang SEVP of Corporate Secretary PT Hutama Karya (Persero) Muhammad Fauzan.

Baca Juga: Kasus Pria Bunuh Mantan Pacarnya Lalu Menyetubuhi Mayatnya: Mengapa Ada Orang yang Berhubungan Badan Dengan Mayat?

Akibat dari kecelakaan ini, terjadi antrian kendaraan yang panjang.

Sebab, proses evakuasi masih berlangsung dan hanya menyisakan lajur 3 yang dapat dilewati pengguna jalan.

Tentu ini bukan kali pertama kecelakaan truk terjadi di jalan tol.

Sebenarnya, apa penyebab seringnya kecelakaan truk di jalan tol?

Baca Juga: Kasus Pria Bunuh Mantan Pacarnya Lalu Menyetubuhi Mayatnya: Mengapa Ada Orang yang Berhubungan Badan Dengan Mayat?

Mungkin sebagian besar menjawab rem blong.

Masih ingat kecelakaan beruntun di tol Cipularang pada 12 september 2019? Ini dikarenakan rem blong dari salah satu kendaraan.

Nah, sebenarnya bukan hanya rem blong yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol atau tempat lain.

PT Jasa Marga (Persero) mencatat kendaraan golongan I termasuk truk berkontribusi atas 46 persen kecelakaan yang terjadi di jalan tol.

Dan penyebab utama kecelakaan ialah karena human error (86 persen).

Tercatat jumlah kecelakaan di jalan tol selama Januari - September 2019 ialah 780 kasus, turun sekitar 10 persen dari torehan tahun lalu.

Artinya, tiap hari ada 3 kasus kecelakaan yang terjadi di Indonesia.

"Memang masih rendah dibandingkan Amerika Serikat (AS), namun kita tidak boleh membiarkannya," kata Dwimawan Heru, Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga.

Baca Juga: Hanya Butuh 3 Kemenangan Lagi, Gelar Juara Liga Inggris yang Dinanti 30 Tahun oleh Liverpool Terancam Batal Akibat Corona, Ini Aturan yang Jadi Acuannya!

Secara detail, sebagaimana dikatakan Traffic Management Department Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita, ternyata 33 persen atas jumlah kecelakaan yang melibatkan kendaraan berat (46 persen) adalah tabrak belakang.

"Artinya, rata-rata pengemudi truk itu kurang istirahat atau overload sehingga lower speed."

"Jadi kecepatan mereka di bawah rata-rata, lalu ditabrak dari belakang oleh kendaraan kecil atau penumpang," katanya.

"Ini sering terjadi khususnya di jalan tol yang konturnya menanjak seperti Cipularang," ujar dia.

Ada juga penyebab lainnya truk telah melanggar batas muat dari Dirjen Perhubungan Darat.

Karenanya perusahaan harus memberikan pelatihan kepada pengemudi truk. Seperti pengetahuan dan sikap berkendara.

(Ruly Kurniawan)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bukan Hanya Rem Blong, Truk Kecepatan Rendah Juga Sering Kecelakaan")

Baca Juga: Berjiwa Sosial Tinggi, Cristiano Ronaldo Ubah Hotelnya Jadi Rumah Sakit untuk Virus Corona