Penulis
Intisari-Online.com - Solo kini menjadi salah satu Kota di Indonesia yang terdampak penyebaran covid-19.
Diketahui 1 orang pasien positif corona meninggal dunia dan 1 orang positif lainnya masih dalam perawatan di RSUD Moewardi, Surakarta, Solo Jawa Tengah.
Selain itu, diterapkan karantina rumah terhadap 60 orang yang melakukan kontak dengan pasien positif tersebut. Diantaranya tenaga kesehatan dan keluarga pasien.
Pemerintah Kota Surakarta pun menyatakan status KLB (Kejadian Luar Biasa) pada Jumat (13/3/2020) malam.
Status tersebut ditetapkan untuk menyikapi sejumlah kasus wabah virus Corona yang merebak beberapa waktu belakangan ini.
Sementara itu, sebuah pusat perbelanjaan di Kota Solo tampak ramai pembeli seusai status kejadian luar biasa (SLB) Corona ditetapkan Pemerintah Kota.
Beberapa pembeli tampak mengenakan masker penutup mulut saat melakukan aktivitas berbelanja di pusat perbelanjaan tersebut.
Tak hanya pembeli, sejumlah petugas yang melayani dan keamanan pusat perbelanjaan itu juga tampak mengenakan masker penutup mulut.
Beberapa keranjang maupun troli yang dibawa pembeli supermarket penuh terisi dengan sejumlah bahan makanan dan minuman.
Sejumlah bahan makanan maupun minuman masih tertata rapi di rak pusat perbelanjaan itu.
Meski begitu, rak sejumlah bahan makanan maupun bahan minuman tampak ludes diborong para pembeli.
Dari pantauan TribunSolo.com, rak gula pasir dan gula aren di pusat perbelanjaan itu tampak kosong sekira pukul 11.22 WIB.
Tak hanya itu, rak telur ayam kampung, tempe hanya tersisa beberapa jumlah saja.
Rak tepung terigu juga belum diisi dengan persediaan yang baru.
Selain itu, rak makanan berbahan oat dan minuman bervitamin C pun tampak ludes di pusat perbelanjaan Kota Solo.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, menetapkan Kota Solo dengan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Virus Corona, Jumat (13/3/2020) malam.
Dengan adanya status KLB virus Corona ini, Pemerintah Kota Solo menerapkan sejumlah kebijakan.
Satu di antaranya, kegiatan belajar mengajar para siswa di sekolah yang dialihkan ke rumah hingga batas waktu yang tak ditentukan.
"Semua siswa SD-SMA dan madrasah belajar di rumah, bukan diliburkan," kata Rudy kepada awak media.
Kegiatan belajar mengajar di rumah akan diberlakukan mulai Senin (16/3/2020).
Baca Juga: Alami Flu, Batuk dan Demam, Kapan Harus Lakukan Tes Infeksi Virus Corona? Simak Selengkapnya
Tidak hanya itu, sejumlah tempat wisata di Kota Solo juga akan ditutup selama 14 hari.
Di antaranya, Museum Keris, Taman Jurug dan lainnya.
Sementara itu, moda transportasi Batik Trans akan berhenti beroperasi sementara waktu.
Begitu pun dengan sejumlah kegiatan yang digelar mingguan, seperti car free day dan Pasar Minggu Pagi, yang ditiadakan hingga batas waktu yang tak ditentukan. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Fenomena Panic Buying Pasca-Status Solo KLB Corona, Pembeli Borong Bahan Makanan di Supermarket