Harus Merayap di Antara Tumpukan Mayat Rekan Pasukannya Sembari Berlindung di Bawah Hujan Peluru, Negara ini Justru Menderita Kerugian Besar Sampai Buang Helikopternya ke Laut Setelah Kalah di Perang Vietnam

May N

Penulis

Mengingat kembali sejarah 20 tahun perang Vietnam saat ada pasukan dari negara ini harus merayap di antara tumpukan mayat pasukan lain

Intisari-online.com -Perang Vietnam sebenarnya wujud Perang Dingin yang berkobar di kawasan Asia Tenggara.

Perang ini terjadi antara Vietnam Utara (VU) yang komunis dan Vietnam Selatan (VS) yang antikomunis.

Vietnam Selatan didukung oleh AS dan sekutunya, sementara Vietnam Utara disokong oleh Uni Soviet dan China yang berhaluan komunis.

Awalnya para gerilyawan VU yang terkenal dengan nama Viet Cong secara diam-diam menyusup ke VS untuk mempengaruhi warga perbatasan agar mau bergabung dengan kubu komunis.

Baca Juga: Ini 20 Manfaat Buah Nanas Madu, dari Obati Batuk Pilek Hingga Bikin Rambut Lebih Bercahaya

Untuk mencegah pengaruh komunis yang lebih luas di VS, militer dan intelijen AS pun turun tangan.

Awalnya peran mereka adalah sebagai penasihat dan pelatih militer.

Tapi konflik antara VS dan VU ternyata makin meluas dan menjadi perang terbuka.

Akibatnya militer AS pun terlibat makin jauh dalam perang saudara yang sesungguhnya merupakan perang ideologi itu.

Baca Juga: Belum Usai Kasus Pembunuhan Balita oleh ABG, ABG di Medan ini dengan Brutal Rudapaksa Jasad Keponakan Sendiri karena Kecanduan Film Porno, ini Bahayanya Kecanduan Film Porno pada Orang Dewasa!

Perang Vietnam yang berlangsung 20 tahun menjadi peperangan berdarah karena yang terlibat sebenarnya negara-negara Blok Barat dan Blok Timur.

Beragam senjata mutakhir seperti jet-jet tempur bersenjata rudal, bom-bom pembunuh massal seperti cluster bomb dan bom napalm, rudal penangkis udara jarak jauh, digunakan dalam peperangan yang mengakibatkan lebih dari 60 ribu prajurit AS tewas itu.

Peperangan di Vietnam juga merupakan peperangan yang konyol karena pihak VS dan VU kadang terjebak dalam perang brutal hanya untuk memperebutkan sebuah bukit.

Misalnya, untuk memperebutkan sebuah bukit yang dinamai Hambruger Hill.

Baca Juga: Tak Heran Tiga Orang Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Faktanya Racun Ikan Buntal Sanggup Bunuh 30 Orang, Dipercaya 1000 Kali Lebih Kuat dari Sianida, Berikut Fakta Racun Ikan Buntal

Pasukan AS yang bertempur mati-matian terpaksa harus merayap di antara tumpukan mayat temannya dan di bawah hujan peluru senapan mesin pasukan VU.

Perang Vietnam juga merupakan perang versi baru dibandingkan Perang Dunia II dan Perang Korea.

Pasalnya perang ini telah melibatkan penggunaan helikopter yang berperan sebagai helikopter serang atau helikopter angkut.

Salah satu helikopter tempur yang terkenal saat Perang Vietnam adalah heli jenis Bell UH-1 Huey yang populasinya mencapai puluhan ribu.

Baca Juga: Terlanjur Sultan, Orang Tua Ini Antarkan Tas Anaknya yang Tertinggal di Rumah ke Sekolahnya Menggunakan Helikopter, Videonya Mendadak Viral

Helikopter-helikopter Huey itu didatangkan ke Vietnam menggunakan kapal-kapal induk yang kadang menjadi pangkalan bagi helikopter itu.

Perang Vietnam juga membuat pemerintah AS harus mengeluarkan biaya besar dan mulai dilanda krisis ekonomi.

Di dalam negeri, demonstrasi yang mengecam Perang Vietnam sebagai perang sia-sia dan membangkrutkan perekonomian AS pun makin menjadi.

Akibatnya, karena tekanan politik dan krisis ekonomi pada tahun 1973, pemerintah AS pun mulai menarik mundur pasukannya dari VS.

Baca Juga: Padahal Harta Rp92 Triliun Ditemukan Tertimbun di Bawah Rumahnya, Pemilik Rumah Ini Sepeserpun Tak Bisa Menikmatinya, Tapi Justru Mengaku Bahagia Karena Ini

Yang dipulangkan dari VS ke AS ternyata bukan hanya personel militer tapi para keluarga anggota militer dan orang-orang VS peranakan AS.

Jumlah totalnya mencapai 1,5 juta orang sehingga pemulangan warga AS dari VS bisa sampai tahun 1976.

Tapi pada April 1975, tentara VU berhasil memasuki ibukota VS, Saigon.

Peristiwa ini dikenal sebagai Saigon Fall, sekaligus sebagai lambang bahwa pasukan komunis VU telah memenangkan pertempuran.

Baca Juga: Orang Tua Korban Meminta Pelaku Dihukum Mati, Kak Seto Justru Memohon Agar NF Tidak Ditahan, Rupanya ada Perubahan Sikap yang Drastis Sejak Pelaku Masuk SMP

Pada 1975 masih ada sekitar 600 ribu pasukan AS dan keluarganya yang berada di VS sehingga jatuhnya Saigon segera memicu kepanikan yang luar biasa.

Semua warga AS di VS pun berusaha keras meninggalkan VS dengan segala cara. Mereka menggunakan kendaraan dan beragam pesawat yang setidaknya bisa menuju Thailand atau Kamboja.

Kapal-kapal perang pun diserbu warga AS dan VS yang panik sehingga hampir semua geladak kapal dipenuhi manusia.

Dalam kondisi seperti itu, ratusan helikopter yang masih ada di geladak kapal dan dalam kondisi masih baik dan terhitung baru langsung dibuang ke laut.

Baca Juga: Akhirnya Terkuak Pemicu Remaja NF Bunuh Bocah 6 Tahun, Psikiater: Ada Kelainan dalam Memproses Informasi dan Perasaan, Seperti Psikopat

Ruangan yang semula merupakan pangkalan helikopter pun langsung dipenuhi manusia yang ingin segera meninggalkan VS.

Sekitar 45 helikopter Huey yang dibuang ke laut saat itu bernilai sekitar 10 juta dolar AS atau lebih dari Rp130 miliar untuk nilai sekarang.

Untuk melihat helikopter jenis Huey yang dibuang ke laut itu, di Indonesia cukup mudah.

Pasalnya Pusat Penerbangan TNI AD masih mengoperasikan sejumlah helikopter tersebut hingga saat ini.

Baca Juga: Seorang Raja Sekalipun Harus Berlutut di Hadapannya, Inilah Manusia Setengah Dewi yang Disembah Orang Hindhu dan Budha di Nepal

(Agustinus Winardi)

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul Di Perang Vietnam, AS Tak Hanya Kehilangan 60 Ribu Pasukan tapi Juga Harus Membuang Puluhan Helikopter ke Lautan

Artikel Terkait