Advertorial

Tak Heran Tiga Orang Tewas Setelah Makan Ikan Buntal, Faktanya Racun Ikan Buntal Sanggup Bunuh 30 Orang, Dipercaya 1000 Kali Lebih Kuat dari Sianida, Berikut Fakta Racun Ikan Buntal

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Penulis

Di balik bentuknya yang cukup lucu, semua jenis ikan buntal mengandung racun neurotoxin tetrodotoxin yang dapat mendatangkan petaka.
Di balik bentuknya yang cukup lucu, semua jenis ikan buntal mengandung racun neurotoxin tetrodotoxin yang dapat mendatangkan petaka.

Intisari-online.com - Nasib nahas menimpa sebuah keluarga yang beranggotakan 4 orang, di Banyuwangi.

Tiga orang tewas keracunan ikan buntal hasil pemancingan yang dimakan dua hari berturut.

Korbanya adalah Muhlis Hartono (65), Dewi Ambarwati (50) dan Siti Habsah (80) yang merupakan mertia Muhlis.

Ketiganya merupakan warga Dusun Krajan II, Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur.

Baca Juga: Terlanjur Sultan, Orang Tua Ini Antarkan Tas Anaknya yang Tertinggal di Rumah ke Kampusnya Menggunakan Helikopter, Videonya Mendadak Viral

Mereka bertiga masih dalam satu keluarga dan tinggal serumah.

Berdasarkan keterangan Kapolresta Banyuwangi Kombes Arman Asmara Syarifudin, ikan buntal itu dibawa Muhlis dari hasil pancingannya.

Ikan itu dimasak bumbu santan dan dihidangkan sebagai menu makan.

Setelah makan masakan itu, ketiganya merasa pusing.

Baca Juga: Padahal Harta Rp92 Triliun Ditemukan Tertimbun di Bawah Rumahnya, Pemilik Rumah Ini Sepeserpun Tak Bisa Menikmatinya, Tapi Justru Mengaku Bahagia Karena Ini

Dari keterangan kerabat korban, lanjut Kombes Pol Arman, para korban mengeluh pusing setelah melahap masakan itu.

"Hari selanjutnya, Selasa, mereka masih makan ikan itu. Lalu mereka mengeluh mulas dan muntah-muntah," tambahnya.

Akhirnya Muhlis, Dewi, dan Siti dilarikan ke puskesmas setempat karena mengeluh mulas dan mual-mual.

Meski telah menjalani perawatan, nyawa ketiga korban tidak tertolong.

"Mereka meninggal lantaran keracunan," ujar Arman, Selasa.

Muhlis dan Dewi meninggalkan seorang anak balita. Kini anak itu dirawat oleh kerabat.

Ikan buntal memiliki panjang bervariasi, mulai dari 2,5 cm untuk yang kerdil, sampai 61 cm untuk yang raksasa air tawar.

Baca Juga: Orang Tua Korban Meminta Pelaku Dihukum Mati, Kak Seto Justru Memohon Agar NF Tidak Ditahan, Rupanya ada Perubahan Sikap yang Drastis Sejak Pelaku Masuk SMP

Di seluruh dunia, setidaknya terdapat 120 spesies ikan buntal dan kebanyakan ditemukan di perairan laut tropis, subtropis, serta beberapa hidup di air payau.

Gaya berenangnya sangat lambat sehingga menjadi sasaran empuk bagi predator.

Beberapa spesies memiliki duri di kulit mereka sehingga kurang enak bila disantap predator.

Perut mereka sangat elastis dan memiliki kemampuan menelan sejumlah besar air maupun udara bila diperlukan.

Namun di balik bentuknya yang cukup lucu, semua jenis ikan buntal mengandung racun neurotoxin tetrodotoxin yang dapat mendatangkan petaka bagi para predator yang memakannya.

Sebagaimana Wiken.id kutip dari National Geographic, Senin (9/5/2016), tetrodotoxin sangat mematikan dan 1.200 kali lebih kuat dari racun sianida.

Racun ikan buntal disebut-sebut yang paling kuat kedua di dunia.

Racun dalam satu ekor ikan buntal diperkirakan dapat membunuh 30 manusia dewasa.

Baca Juga: Seorang Raja Sekalipun Harus Berlutut di Hadapannya, Inilah Manusia Setengah Dewi yang Disembah Orang Hindhu dan Budha di Nepal

Sejauh ini, obat penawar racun ikan ini juga belum ditemukan.

Tetrodotoxin diyakini merupakan hasil sintesis bakteri hewan yang ia makan, yakni invertebrata dan alga dan terkonsentrasi di hati, gonad, serta kulit. Ia akan menyerang sistem saraf perifer, yakni motorik dan sensorik.

Awalnya, bibir dan jari-jari akan mati rasa, kesemutan lalu kehilangan kontrol.

Bila sudah mengalami demikian, sebaiknya korban langsung dilarikan ke rumah sakit.

Racun ikan buntal dapat melemahkan otot, menyebabkan muntah dan diare, serta melumpuhkan pernafasan meskipun korbannya masih sadar.

Namun ada pula beberapa kasus, di mana korban ikan buntal menjadi lumpuh dan tak sadarkan diri.

Meskipun demikian, ikan buntal dianggap sangat enak dikonsumsi.

Di Jepang, orang dapat memakan ikan ini dengan harga yang sangat mahal.

Ikan harus diolah koki ahli yang telah belajar selama dua tahun.

Tingkat racun ikan buntal bersifat musiman sehingga hanya disajikan bulan Oktober sampai Maret.(*)

Artikel ini pernah tayang di Wiken.ID dengan judul Tiga Orang Tewas Santap Ikan Buntal, Racunnya Ikan Buntal 1000an Lebih Kuat dari Sianida

Artikel Terkait