Penelusuran keaslian keris ini memang memerlukan jalan pajang.
Berdasarkan catatan Sejarawan UGM yang terlibat dalam proses verifikasi keris Pangeran Diponegoro di Belanda yakni Sri Margana, proses verifikasi keris ini berlangsung pada Bulan Februari 2020.
Sri Margana seperti di kutip dari laman resmi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengaku dirinya sempat memiliki sedikit perbedaan pendapat dengan tim peneliti dari Belanda tentang salah satu dari tiga binatang yang diukirkan pada keris itu.
Tim sebelumnya menyatakan bahwa binatang ketiga itu adalah singa, harimau atau gajah.
Namun, setelah melihat langsung objeknya Sri Margana memastikan bahwa binatang yang diinterpretasikan sebagai gajah, singa atau harimau itu sebenarnya adalah Naga Siluman Jawa.
"Dari ukiran Naga Siluman Jawa ini saya berkeyakinan bahwa keris ini adalah keris Pangeran Diponegoro yang dinamai Naga Siluman itu," kata Sri Margana, Sabtu (7/3).
Kesimpulan Margana ini dibernarkan oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid.
Hilmar adalah juga seorang sejarawan.