Penulis
Intisari-online.com -Pasien virus Corona semakin bertambah setiap harinya meski jumlah kasus pasien yang sembuh juga masih dapat mengimbangi kefatalannya.
Sabtu 7/3/2020 dikabarkan jika jumlah pasien terinfeksi di seluruh dunia mencapai 100.840 pasien dan total kematian mencapai 3.483 korban.
Update jumlah pasien terinfeksi, korban meninggal maupun pasien yang sembuh dapat dilihat di sini.
Sementara itu akibat bahayanya virus Corona, Pemerintah Arab Saudi menyatakan mereka melarang warganya untuk melakukan umrah buntut penyebaran virus corona.
Baca Juga: Titik Temu March Macro 2020, Pergumulan Fotografi Indonesia Mengumpulkan Rasa Menyisir Estetika
Dalam keterangan kementerian dalam negeri, mereka mengkhawatirkan jika penyebarannya bisa mencapai dua kota suci, Mekkah dan Madinah.
Laman berita Guardian telah merilis foto satelit yang tunjukan perubahan kota sebelum dan sesudah virus Corona menyerang.
Foto satelit tersebut diambil dari Masjidil Haram Mekah, Tiananmen Square China, Kuil Hazrat Masumeh di Iran dan kota Wuhan, China.
Terdapat perbedaan sangat kontras saat keempat lokasi yang selalu dipadati orang setiap saat tersebut menjadi sepi karena virus Corona.
Melansir South China Morning Post dan Arab News, jumlah pasien di Arab Saudi sendiri terdapat 1 pasien positif virus Corona, tetapi sejauh ini tidak ada kabar korban Corona meninggal di negara tersebut.
Kontras dengan Arab Saudi, negara Iran telah memiliki pasien positif Corona sejumlah 4.747 pasien dengan angka kematian mencapai 124 korban.
Sementara China daratan menjadi negara dengan jumlah pasien virus Corona terbanyak, mencapai 80.651 warga dan jumlah kematian 3.070 korban.
Terkait dengan larangan Pemerintah Arab Saudi untuk lakukan umrah, Sabtu ini 7/3/2020 Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz mengeluarkan dekrit raja mengenai pembukaan kembali pelataran tawaf Masjidil Haram yang sempat ditutup imbas penyebaran virus corona.
Pembukaan tersebut terhitung sejak hari ini.
"Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud mengeluarkan dekrit raja (al-Amru as-Sami) yang berisi pembukaan kembali pelataran tawaf terhitung sejak Sabtu 7 Maret 2020," ujar Dubes RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam keteranganya, Sabtu (7/3/2020).
Namun, pembukaan pelataran tawaf ini bukan untuk jemaah umrah. Melainkan hanya untuk tawaf-tawaf sunah.
"Namun dekrit tersebut menyebutkan bahwa pembukaan pelataran tawaf ini bukan diperuntukkan bagi para jemaah umrah namun untuk tawaf-tawaf sunah yang bukan bagian dari tawaf umrah," kata Agus.
Di kesempatan yang sama, Agus mengajak warga untuk bersatu menghadapi ancaman virus corona.
"Corona juga memiliki kekuatan geopolitic dan geostrategic dahsyat untuk memaksa semua negara gelisah dan bersatu menghadapi the common enemy, musuh bersama. Saya menyebut jotosan melawan corona ini dengan GW-OCC (Global War on Combatting Corona) perang global menghajar corona," pungkasnya.
Diketahui, Pemerintah Arab Saudi sempat menutup sementara dua masjid suci, yaitu Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, untuk mencegah penyebaran virus asal Kota Wuhan, Hubei, China, itu.
"Dalam rangka menjaga kebersihan Dua Masjid Suci untuk menghindarkan merebaknya penularan, serta perlunya mengintensifkan pembersihan dan sterilisasi di Dua Masjid Suci (Mekah-Madinah)," demikian tertulis dalam pengumuman resmi dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arab Saudi dan Communication and Media Center (CMC) Arab Saudi yang diterjemahkan langsung oleh Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel, Jumat (6/3/2020).
Penutupan sementara dua masjid suci itu dilaksanakan di luar waktu salat.
Disebutkan penutupan sementara itu dilaksanakan 1 jam setelah Salat Isya pada hari Kamis (5/3), dan dibuka lagi satu jam sebelum salat Subuh pada Jumat (6/3) setiap harinya.