Find Us On Social Media :

Minta Bayi yang Ditinggalkannya untuk Dirawat Orang: Saya Korban Perkosaan Orang Jahat, Saya Hidup Sebatang Kara

By Muflika Nur Fuaddah, Sabtu, 7 Maret 2020 | 08:55 WIB

Seorang bayi yang dibuang orang tuanya diserahkan warga dan Polres Taput untuk dirawat di Puskesmas Paniaran, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (6/3/2020).

Intisari-Online.com - Seorang bayi laki-laki diperkirakan berusia 3 bulan ditinggalkan di samping rumah Marsaulina Nababan (52) warga Sitio tio, Simpang Hutabagasan Desa Paniaran, Kecamatan Siborong-borong, Tapanuli Utara.

Bayi itu ditinggalkan ibunya pada Kamis (5/3/2020) pada pukul 20.15 WIB.

Pemilik rumah mengetahui keberadaan bayi tersebut saat ia membuang sampah.

Saat itu ia melihat bayi yang dibungkus kain gendongan dengan rapi itu menangis.

Baca Juga: Anjing Serigala 'Raksasa' Ini Jalani Hari-hari Terakhir Hidupnya Setelah Dibuang Pemiliknya Karena Memerlukan Banyak Penanganan untuk Merawatnya

Marsaulina itu segera melaporkan kejadian tersebut ke polisi.

Kasubag Humas Polres Tapanuli Utara, Aiptu Walpon Baringbing mengatakan di TKP polisi menemukan surat yang diduga ditulis oleh ibu bayi malang tersebut.

"Bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut diletakkan di samping rumah sebelah kanan MN," ujar Walpon Baringbing.

Di surat tersebut, Ibu sang bayi bercerita ia adalah korban perkosaan dan tak mampu mengasuh bayi tersebut karena tidak bekerja.

Baca Juga: Fakta Ibu Nikahi Anak Kandung di Gorontalo, Pasangan Ini Minggat Ke Desa Ini, Rupanya Adat Suku Ini Memperbolehkan Pernikahan Sedarah, Begini Syaratnya

Saya ibu juga berharap agar bayi tersebut dirawat oleh orang yang menemukan.

"Bapak/ibu yang menemukan bayi ini, saya minta tolong, tolong rawat bayi saya.

Saya tidak bisa mengasuhnya, karena saya hidup sebatang kara.

Saya hanyalah seorang korban perkosaan orang jahat yang tak mau bertanggung jawab atas perlakuannya dan juga saya tidak kenal sama dia.

Baca Juga: Menguak Kekejaman Raja Biliuner Dubai, Salah Satu Orang Terkaya di Dunia yang Tega Kirim Bandit untuk Siksa Anak-anaknya, Bahkan Penjarakan Putri-putrinya Sendiri

Saya tidak mampu mengasuh bayi ini, karena saya tidak kerja apa-apa.

Selain meminta-minta, saya juga engga punya tempat tinggal.

Saya mau masukkan bayi ini ke panti asuhan tapi tidak di terima karena saya tidak punya data diri.

Baca Juga: Kabar Buruk dari Virus Corona, Obat Serta Asal Usulnya Padahal Belum Ditemukan, Ilmuwan Keluarkan Peringatan Bahwa Virus Corona Telah Bermutasi, Kini Ada Dua Jenis Viru Corona

Saya tidak punya KTP, tak punya kartu keluarga juga.

Sekali lagi tolong asuh anak saya ini karena saya benar-banar tidak mampu.

Saya sayang sama bayi ini saya tidak mau membuat dia hidup menderita dengan saya.

Sekarang dia lagi sakit, lihat kepalanya.

Baca Juga: Baru Sebentar Merasa Agak Lega Karena Kasus Virus Corona di China Menyusut, Sekarang China Justru Dibuat Khawatir Soal Ini

Bayi ini lahir tanggal (27/12/2019), Namanya Maildan Azka, agamanya Islam."

Walpon mengatakan dari isi tulisan surat tersebut ada dugaan orang tua tak sanggup mengurus anaknya karena kesulitan ekonomi.

Saat ini bayi tersebut dalam keadaan sehat dan masih dirawat di Puskesmas Paniaran "Sekarang sedang dirawat di Puskesmas Paniaran, Kabupaten Tapanuli Utara, Jumat (6/3/2020).

Baca Juga: Sering Dianggap Hal Biasa, Kuku Bergaris hingga Mata Kedutan Ternyata Bisa Jadi Tanda Tubuh Anda Sedang Bermasalah Lho!

Serta kita sudah berkordinasi dengan Dinas Sosial Pemkab Taput, untuk perawatan bayi tersebut ke depan," ujar Walpon Baringbing.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Bayi Laki-laki Dibuang Ibunya di Siborong-borong, Ditemukan Pesan Pilu Sang Ibu dalam Kain Gendong