Panic buying membuat masyarakat memborong barang belanjaan baik di pusat perbelanjaan, toko ritel, hingga ke pasar.
Panic buying juga terjadi di negara lain yang telah terinfeksi virus Corona lebih dahulu daripada Indonesia.
Apa penyebab hal seperti ini terjadi?
Seorang psikolog di klinik Hong Kong, Dr Cindy Chan menjelaskan jika 'latah' ini adalah tindakan yang terkait dengan psikologi manusia.
Baca Juga: Dengan ada Dua WNI Positif Corona, Apakah Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan?
Ini semua berkaitan dengan cara manusia mencoba mengontrol hal di sekitar mereka.
Banyak sekali faktor tidak pasti terkait merebaknya Covid-19: peningkatan jumlah kematian, keharusan bekerja dari rumah, dan sekolah diliburkan.
Faktor-faktor tersebut menyebabkan manusia takut mereka tidak memiliki kontrol atas hidup mereka sendiri.
"Manusia merasa perlu memiliki kontrol, jadi mereka keluar dan membeli banyak barang: nasi, tisu toilet, dan merasa mereka sudah melakukan hal terbaik untuk diri mereka, yaitu mengontrol kebutuhan. Itu adalah sebuah fenomena pemikiran kelompok, mentalitas kawanan," jelasnya.