Penulis
Intisari-online.com - Pada Senin (2/3/2020) Indonesia resmi mengumumkan untuk pertama kalinya, kasus virus corona, dari Depok, Jawa Barat.
Setelah kabar tersiar, polisi bersama tenaga medis tengah berada di rumah WNI tersebut.
Kapolsek Sukmajaya, AKP Ibrahim menuturkan satu asisten rumah tangga pasien sudah dievakuasi dari rumah tersebut.
Sementara polisi juga mensterilkan rumah pasien, dengan mengosongkannya.
Selain itu, polisi juga mengisolasinya dengan memasang garis polisi sebagai batas radius aman dengan jarak mencapai 20 meter.
"Kami memasang police line sekadar pengamanan, jangan sampai melewati batas, karena informasi dari Dinkes ada yang mengamankan asisten rumah tangga," katanya.
"Posisinya 20 meter, dari posisi terakhir pasien berada, menurut aturan Dinkes, kita harus berada diluar radius 20 meter," sebut Ibrahim mengutip Kompas.com.
Menurut keterangan Jokowi, dua WNI tersebut tertular virus corona setelah melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.
Warga tersebut terdeteksi virus corona setelah tiba di Malaysia.
Setelah itu tim Kemenkes pun melakukan penelusuran kepada pasien yang melakukan kontak dengan warga Jepang tersebut.
Akhirnya dua orang yang merupakan ibu berusia 64 tahun dan putrinya 31 tahun, yang dinyatakan positif terpapar virus corona.
Hingga saat ini pasien belum ada kabar dan belum pula memberi pernyataan resmi bahkan identitasnya belum diketahui.
Namun, sebuah postingan di media sosial yang mengaku sebagai pasien mengungkapkan ungkapan hatinya setelah menjadi viral terinfeksi virus corona.
Tulisan dalam bentuk pesan WhatsApp tersebut bertulisakan seperti ini:
"Halo Semua. Saya Sita yang dikabarkan positif corona. Yes, yang fotonya barusan disebarkan di grup ini. Maaf daritadi siang saya ga komen apapun karena saya bingung sekali."
"Saya lihat di TV soal saya dan ibu saya positif corona. Dan juga baca di berbagai grup Whatsapp dengan inisial saya maupun ibu saya, juga alamat lengkap rumah saya."
"Alhasil sampai rumah saya masuk berita karena banyak sekali media mendatangi dan menyebarkan data yang tidak akurat. Kejadiannya adalah saya batuk dan demam dari tanggal 16 Februari dan sejak itu ga keluar rumah."
"Hari Kamis lalu karena masih sakit saya ke RS Mitra Keluarga Depo dan di info bahwa saya bronchopneumonia dan ibu saya tifus."
"Kami saat itu masih tidak ada pikiran apapun meskipun dirawat. Kemudian hari Jumat lalu ada teman saya yang kalian pasti kenal juga, nelpon saya dari Malaysia untuk memberi info bahwa ada orang Jepang yang positif corona per 26 Februari dan dia ke Amigos Kemang tanggal 14 Februari dan ke Paloma (tempat saya host) tanggal 15 Februari."
"Demi keamanan dan kesehatan nasional, saya info ke dokter agar saya diperiksa karena itu saya di isolasi dari hari Minggu. Saya bahkan sampai sekarang tidak tahu dan tidak kenal orang Jepang ini siapa."
"I Just Happen to be in the wrong place at the wrong time. (saya hanya berada di tempat yang salah dan di waktu yang salah)."
"Kenapa saya ga info apapun di grup? Karena saya bingung sampai sekarang tidak ada satu dokterpun yang nyamperin untuk menjelaskan apapun ataupun memeberi lihat hasil tes saya."
"Aku pun melakukan sebisaku untuk memberikan info keluarga dan teman dekat saya dan mereka telah dihubungi oleh dinas kesehatan dan dibawa untuk diambil sampelnya juga untuk memastikan virus tidak tersebar."