Find Us On Social Media :

Menengok Kota Wuhan Setelah Merebaknya Virus Corona, Warga Hanya Punya Makanan Busuk Sampai Seperti Dipenjara di Dalam Rumah

By Maymunah Nasution, Sabtu, 29 Februari 2020 | 08:12 WIB

Seorang perempuan warga kota Wuhan, China, mengenakan masker untuk menghindari terinfeksi virus corona yang mematikan saat berbelanja di sebuah pasar di kota Wuhan, Minggu (26/2/2020).

"Kami cuma punya empat mobil," imbuhnya.

Yang menerangkan, tokonya tidak punya karyawan untuk melayani pesanan porsi kecil.

Sementara supermarket lain yang ditelusuri AFP menyebutkan, mereka membatasi pengiriman maksimal 1.000 pesanan per hari.

"Sulit mempekerjakan karyawan baru," ujar Wang Xiuwen, yang bekerja di divisi logistik toko.

Baca Juga: Kisah Viral Pernikahan 1 Hari di Sulawesi, Ketika Sang Istri Meninggal Mendadak Usai Pesta, Sang Suami pun Tak Kuat Menahan Kesedihannya, Begini yang Terjadi Padanya

Dia menuturkan, mempekerjakan terlalu banyak orang bisa meningkatkan risiko terkena infeksi virus corona Covid-19.

Akses ditutup

Tak hanya sulit mendapat makanan dan barang-barang kebutuhan harian, derita warga Wuhan juga bertambah karena lingkungan tempat tinggal mereka bisa tiba-tiba ditutup aksesnya tanpa peringatan lebih dulu.

Guo Jing, perempuan berusia 29 tahun warga setempat, mengatakan dia masih punya simpanan sayur, acar, dan telur asin untuk sebulan ke depan. Tapi yang membuatnya takut adalah penutupan dan pembatasan akses.

Baca Juga: Kisah Viral Pernikahan 1 Hari di Sulawesi, Ketika Sang Istri Meninggal Mendadak Usai Pesta, Sang Suami pun Tak Kuat Menahan Kesedihannya, Begini yang Terjadi Padanya

Di Wuhan, diberlakukan aturan pembatasan keluar dari kompleks.

Warga hanya diizinkan keluar kompleks setiap tiga hari sekali.

Guo adalah salah satu dari 11 juta penduduk di Wuhan, kota di Provinsi Hubei Tengah yang telah dikarantina sejak 23 Januari sebagai upaya pemerintah menahan penyebaran virus epidemik Covid-19.

Sejak karantina diterapkan, kehidupan warga Wuhan dikontrol sangat ketat oleh pemerintah setempat.

Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Wanita Berusia 129 Tahun Sebelum Meninggal: Merasa Tersiksa dengan Umur Panjangnya dan Tidak Pernah Bahagia Meski Hanya Satu Hari

AFP bahkan melaporkan, bulan ini ada peraturan baru yang melarang penduduk meninggalkan lingkungan mereka.

Bagi sebagian orang, ini mengancam mata pencaharian mereka.

"Saya masih tidak tahu di mana harus membeli barang, dan setelah selesai makan apa yang masih kita miliki di rumah," ucap Pan Hongseng, yang tinggal bersama istri dan dua anaknya.

Nahasnya, Pan kesulitan membeli bahan makanan dan barang kebutuhan sehari-hari karena komunitas di tempat tinggalnya "tidak ada yang peduli" pada layanan pembelian kelompok.

Baca Juga: Selain Beredar Masker Ilegal yang Tidak Punya Pelindung Antivirus, Tersangka Penimbun Masker Ilegal di Cakung Ini Terancam 5 Tahun Penjara