Find Us On Social Media :

Bisa Dapat Rp2,7 Miliar hingga Rp13,9 Miliar Sekali Posting, Ternyata Begini Cara Hasilkan Uang dari TikTok

By Mentari DP, Kamis, 27 Februari 2020 | 14:40 WIB

Ilustrasi TikTok.

Intisari-Online.com - Semakin hari, popularitas TikTok semakin naik saja.

Kini, tak hanya anak-anak dan anak muda, namun orang dewasa hingga lansia pun menggunakan TikTok.

Bahkan tak hanya menjadi platform untuk berekspresi, saat ini TikTok mulai menjadi ladang para konten kreator untuk mendapatkan uang.

Dilansir dari kontan.id pada Kamis (27/2/2020), pengamat media sosial memperkirakan bahwa sejumlah "seleb" TikTok dengan jumlah pengikut yang besar, bisa mendapat penghasilan hingga US$ 1 juta (Rp13,9 miliar) untuk sekali posting.

Baca Juga: Sekali Posting, Pengguna TikTok Bisa Dapat Miliaran Rupiah, Paling Besar Dapat Rp13,9 Miliar!

Misal Loren Gray, seorang penyanyi berusia 17 tahun asal Pennsylvania, Amerika Serikat, yang memiliki jumlah pengikut sebanyak lebih dari 38 juta.

Para pengamat memprediksi, ia bisa mendapat penghasilan sebesar US$ 197.000 (Rp2,7 miliar) untuk satu konten yang diunggah. 

Ada juga Aashika Bhatia (19), aktris asal India yang memiliki lebih dari 14 juta followers di akunnya.

Disebutkan Aashika bisa memperoleh puluhan ribu followers baru setiap hari, sehingga ia pun diprediksi akan menjadi salah satu akun terpopuler di TikTok dengan jumlah pengikut yang berpotensi mencapai angka 194 juta.

Baca Juga: Soal Jumlah Kasus Baru di China Berkurang Tapi Penyebaran Virus Corona di Luar China Sangat Cepat, Ini Jawaban WHO

Pengamat memperkirakan bahwa bintang TikTok populer dapat dibayar dengan harga US$ 0,005 per satu follower.

Sehingga, jika Aashika memiliki followers sebanyak 194 juta, ia bisa mendapat penghasilan US$ 973.000 (Rps13,5 miliar) untuk satu postingan berbayar.

Melihat besarnya jumlah penghasilan yang bisa pengguna TikTok dapatkan, sebenarnya bagaimana TikTok bisa menghasilkan uang?

TikTok Indonesia mengungkapkan bahwa video TikTok yang menarik dapat mendorong keterlibatan pemilik brand (merek), serta nantinya berdampak pada bisnis.

"Video pendek di TikTok yang imersif, memungkinkan kreator serta brand mengomunikasikan konten secara kreatif," ujar Head of Commercial TikTok Indonesia, Nur Lianasyah saat dihubungi KompasTekno pada Kamis (21/2/2020).

Selain itu, video TikTok juga diklaim bisa menjangkau audiens baru, membangun afinitas brand dan mendorong aktivitas di luar platform mereka.

Ketika disinggung soal monetisasi, ia tidak mengumbar bagaimana mekanisme monetisasi di TikTok.

Baca Juga: Kasus Kakak Kelas Hukum 77 Adik Kelasnya dengan Makan Kotoran: Ini 6 Kondisi Kesehatan Berdasarkan Warna Tinja.

Namun ia menjelaskan bahwa pihaknya mendukung mitra brand mulai dari skala kecil hingga korporasi yang ingin bekerjasama dengan kreator konten TikTok.

"Untuk monetisasi, kami selalu menjajaki berbagai peluang baik dari segi iklan hingga content partnership dengan mitra-mitra brand dari skala kecil hingga korporasi yang ingin merangkul kreativitas komunitas TikTok," tutur Nur Lianasyah.

Saat ditanya soal konten video TikTok yang sering dibagikan lewat media sosial lain, Nur Lianasyah melihat hal tersebut bukan sebagai ancaman.

Melainkan dapat menginsiprasi banyak orang untuk menjangkau aplikasi TikTok.

"Jika banyak teman-teman TikTok berbagi video di luar platform, kami cukup senang karena kami berharap video-video di TikTok dapat lebih menjangkau orang-orang lain," kata Nur Lianasya.

TikTok dikatakan Nur Liansyah menjadi platform video pendek untuk berekspresi bagi masyarakat, dan memiliki misi untuk menginspirasi kreativitas serta membawa kebahagiaan.

Baca Juga: Kasus Siswa Hanyut Saat Susur Sungai, Walau Jago Berenang Bukan Berarti Terhindar dari Risiko Tenggelam, Ini Alasannya

Di sisi lain, Social Media Manager Kompas Media Nusantara, Didit Putra Erlangga Rahardjo mengatakan bahwa pengguna TikTok saat ini dinilai lebih efektif membagikan konten videonya lewat tiga platform yaitu Twitter, Facebook dan Instagram.

"Justru lebih efektif di medsos seperti Twitter, Facebook, dan Instagram."

"Orang lebih nyaman share di tiga medsos tadi," jelasnya.

Sejak diluncurkan oleh Bytedance pada September 2016 lalu, aplikasi TikTok dianggap berhasil meraup peningkatan jumlah pengguna setiap tahunnya.

Dihimpun KompasTekno dari Oberlo pada Rabu (25/2/2020), hingga akhir 2019, TikTok mengklaim memiliki 500 juta pengguna aktif di seluruh dunia dengan jumlah unduhan lebih dari 1,5 miliar kali di App Store maupun Google Play.

Tak hanya itu, data juga menunjukkan bahwa TikTok mendapat peringkat sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di App Store pada Q1 di tahun 2019 dengan lebih dari 33 juta unduhan.

(Conney Stephanie)

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana TikTok Menghasilkan Uang?")

Baca Juga: Kasus 77 Siswa Dihukum 'Makan' Kotoran Manusia: Awas, Kita Bisa Kena Penyakit Mematikan Ini Jika Memakan Kotoran Manusia