Penulis
Intisari-Online.com -Serangan AS dan sekutunya terhadap Suriah Sabtu (14/4) kemarin mendapat pujian dari Presiden Donald Trump.
Lebih spesifik, ia menyebut serangan itu sebagai sebuah serangan yang dilakukan dan dilaksanakan dengan sempurna.
“Terima kasih untuk Prancis dan Inggris atas kebijakan dan kemampuan militer mereka yang luar biasa,”ujar Trump melalui akun Twitter-nya.
Ia melanjutkan, “Hasil operasiini amat baik. Misi sudah terlaksana!”
Kita tahu, setelah menyebut serangan senjata kimia di kota Douma pekan lalu sebagai "kejahatan seorang monster", Trump memerintahkan serangan militer terhadap Suriah pada Jumat (13/4) malam waktu setempat.
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS Jim Mattis mengatakan, sejauh ini belum terdapat rencana untuk menggelar serangan lanjutan.
Pada 2003, Presiden AS George Bush mengumumkan berakhirnya operasi tempur di Irak di atas sebuah kapal induk yang baru kembali dari kawasan Teluk, sebuah deklarasi yang kemudian terbukti prematur.
Baca juga:Serangan AS ke Suriah Bisa Picu PD III? Mari Menengok Kembali Pemicu PD I dan PD II
Kita tahu, Jumat kemarin,Presiden Donald Trump mengumumkan ia memerintahkan serangan pada rezim Suriah sebagai tanggapan atas serangan senjata kimia akhir pekan lalu.
"Saya memerintahkan angkatan bersenjata Amerika Serikat untuk meluncurkan serangan presisi pada target yang terkait dengan kemampuan senjata kimia diktator Suriah Bashar al-Assad," kata Trump dari Gedung Putih.
Para saksi mengatakan, seperti dikabarkan CNN, bahwa mereka mendengar ledakan di ibu kota Damaskus dan tidak lama setelah Trump menyampaikan pidatonya.
Pesawat AS termasuk pembom B-1 dan kapal laut digunakan dalam serangan itu, menurut beberapa pejabat pertahanan AS.
Trump mengatakan bahwa dia memutuskan untuk mengambil tindakan karena dipicu oleh tindakan Bashar Al-Assad akhir pekan lalu yang dianggap sebagai "serangan signifikan terhadap bangsanya sendiri," dan "bukan tindakan seorang pria, melainkan kejahatan monster."
Trump mengatakan serangan yang dilakukan melalui koordinasi dengan Prancis dan Inggris, itu bertujuan untuk "mencegah produksi, penyebaran dan penggunaan senjata kimia."
"Respon gabungan Amerika, Inggris dan Prancis terhadap kekejaman ini akan mengintegrasikan semua instrumen kekuatan nasional kita: militer, ekonomi dan diplomatik," kata Trump.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia "mengizinkan pasukan bersenjata Inggris melakukan serangan terkoordinasi dan ditargetkan untuk menurunkan kemampuan senjata kimia rezim Suriah dan menghalangi penggunaannya."
Trump mengindikasikan serangan akan berlanjut sampai penggunaan senjata kimia rezim Suriah berakhir.
"Kami siap untuk mempertahankan serangan ini sampai rezim Suriah menghentikan penggunaan senjata kimia yang dilarang," kata Trump.
Dua pejabat AS mengatakan serangan dapat berlanjut sampai lewat malam ini, dengan seorang pejabat senior pemerintah mengatakan "ini belum berakhir."
Pejabat administrasi senior berkata, "Apa yang Anda lihat malam ini bukanlah akhir dari respons AS. Mereka telah membangun banyak fleksibilitas ke dalam rencana untuk memungkinkan serangan lebih lanjut."
Seorang pejabat AS mengatakan kekhawatiran besar adalah seberapa besar kemampuan Rusia saat ini dibandingkan dengan tahun lalu.
Sumber itu mengatakan Rusia 'secara signifikan mengalami peningkatan’ dalam hal kemampuan anti-bom dan anti-pesawat.
Baca juga:Mayoritas Serangan Rudal AS ke Suriah Berhasil Ditangkis, Trump Bisa Makin Kalap Nih