Penulis
Intisari-online.com - Semua orang mungkin selalu bermimpi memiliki harta melimpah dan hidup dengan enak tanpa perlu capek-capek bekerja keras.
Namun hal itu tidak bagi seorang wanita bernama Lisa Fiekowski, seorang jutawan misterius yang sedikit diketahui.
Berusia lebih dari 60 tahun semangatnya dalam bekerja lebih kuat daripada pemuda, dia selalu muncul di lingkungan Prospect Heights di Brooklyn, New York, AS.
Dia muncul dengan pakaian lusuh, mobil Camry boroknya dan yang paling penting barang bawaanya berkarung-karung sampah hasilnya memulung.
Sehari-hari Lisa Fiekoswsi adalah seorang pencari sampah di kawasan elit Amerika.
Sebagai wanita yang berusia lebih dari setengah abad, dia tak malu dan malas untuk menjadi pencari sampah.
Meskipun pada kenyataanya sebenarnya Lisa sebenarnya menyembunyikan identitasnya sebagai seorang jutawan.
Sebenarnya, Lisa tidak perlu capek-capek memunguti sampah di jalanan karena hartanya sebenarnya sudah lebih dari terbilang cukup.
Menurut eva.vn sebenarnya Lisa adalah seorang pemilik perusahaan real estat yang bernilai 8 juta dollar AS (Rp110 miliar).
Tetapi dia memilih meningalkan semua kemewahan yang dimilikinya dan hidup di jalan sebagai seorang pemulung.
Memiliki kekayaan yang besar tidak justru membuat dirinya tinggi hati, dia memilih menjadi tukang sampah dan menghasilkan 20-30 dollar AS (Rp200-400 ribu).
Lisa mengatakan dia suka melakukan pekerjaan ini karena bisa menjaga dirinya tetap aktif.
Bahkan yang paling penting adalah, dia bisa berbicara dengan tetangganya dan menjaga lingkungannya tetap bersih.
"Sebagian besar ini adalah aktivitas fisik," katanya.
Lisa sendiri memiliki gelar master dari Universitas of Chicago, selain itu suaminya berpenghasilan 180.000 dollar AS (Rp2,4 miliar) per tahun.
Dulunya Lisa bekerja di bidang pemasaran dan pialang saham.
Kedua orang tuanya adalah ekonom dan mendidiknya sebagai seorang ekonom sejati, jadi sangat memalukan mengetahui Lisa bekerja sebagi pemulung.
"Keluarga saya mengira itu mengerikan, tapi saya pikir ini adalah menyenangkan," katanya.
Keluarganya merasa agak malu dengan pekerjaan Lisa, namun dia tetap bersikeras mengerjakannya dan mengatakan ini adalah hobinya.
Lisa sendiri pindah dari New York pada tahun 1979.
Pada saat pertama kalinya tiba di New York dia menghabiskan uang 22.000 dollar (Rp300 juta) untuk membeli rumah.
Kemudian dia bersama suaminya mulai berinvestasi di real estat dan membeli sebuah rumah di Harlem.
Hingga saat ini mereka sudah memiliki rumah dengan total bernilai 4 juta dollar AS (Rp55 miliar).
Total asetnya mencapai 8 Juta dollar AS (Rp110 miliar).
Lisa mengatakan, "dulu saya adalah pecandu, Bagi saya yang menyedihkan New York dulu menerima pecandu tapi sekarang dilarang."