Adapun makna adzan secara istilah adalah seruan yang menandai masuknya waktu shalat lima waktu dan dilafadzkan dengan lafadz-lafadz tertentu.
Ketika adzan berkumandang juga kita disunnahkan untuk menjawabnya, namun, ada pengecualian untuk shalat subuh, ada penambahan lafaz dan cara menjawabnya.
"Ash shalaatu khairun minan naum". Jika kita terjemahkan, akan berarti "Shalat itu lebih baik daripada tidur". Tetapi coba perhatikan baik baik.
Mengapa kalimat itu hanya dikumandangkan saat adzan Subuh saja?
Pada kalimat ini Allah SWT ternyata sedang memberikan isyarat kasih sayangnya pada hambanya yakni kaum muslimin, sebuah isyarat yang sering kita abaikan maknanya.
Lalu mengapa isyarat itu justru dikumandangkan hanya pada adzan shalat Subuh, tatkala kita semua sedang terlelap, dan bukan pada adzan untuk shalat lain?
Melansir dari muslim.or.id, Ibnu Qudamah –rahimahullah- berkata, “Disunnahkan pada adzan subuh mengucapkan “Ash-Shalatu khairum minan naum” dua kali setelah mengucapkan, “Hayya ‘alal falah”ini pendapat Ibnu Umar, Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin, Az-Zuhri, Malik, Ats-Tsauri, Al Auzai, Ishaq, Abu Tsaur dan As-Syafi’i sebagaimana yang valid darinya.”
Dalilnya adalah hadis Abu Mahdzurah, ia berkata, “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku sunnah adzan.” Kemudian beliau menyebutkannya. Hingga beliau bersabda setelah ucapan “hayya ‘alal falah.”
“Pada shalat subuh, engkau mengucapkan, “Ash-Shalatu khairum minan naum, ash-shalatu khairum minan naum, Allahu akbar, Allahu akbar.”