Find Us On Social Media :

'Thanks God It’s Friday!' Akhir Pekan yang Dinanti Ini Dimulai dari Kisah Hari Sabat

By K. Tatik Wardayati, Sabtu, 14 April 2018 | 22:00 WIB

BACA JUGA: Tiba-tiba Berat Badan Naik di Akhir Pekan? Jangan-jangan Ini Penyebabnya

Apakah kemudian kedua kubu itu bersatu sehingga akhir pekan akhirnya menjadi Sabtu dan Minggu?

Tidak jelas bagaimana ceritanya, tiba-tiba saja Pemerintah Inggris yang notabene menjadi bagian dari Eropa, pada 1870-an mengumumkan hari istirahat diperpanjang menjadi Sabtu dan Minggu.

Para pekerja sejak itu boleh beristirahat mulai Sabtu siang. Libur setengah hari dipadukan dengan hari Minggu menjadi akhir pekan.

Di akhir pekan itu yang mereka lakukan adalah makan bersama keluarga pada Sabtu siang dan hari Minggunya mandi di tempat pemandian umum di dekat tempat tinggal mereka.

Lain Inggris, lain Amerika. Kalau di Inggris pekerja harus masuk hingga Sabtu siang, di Amerika cuma sampai Jumat sore. Akhir pekan pun total menjadi dua hari.

Pemberlakuan lima hari kerja ini dipelopori oleh sebuah pabrik di New England pada 1908. Banyak alasan yang dikemukakan mereka yang memberlakukan lima hari kerja ini. Tapi ujung-ujungnya ya demi meraih keuntungan lebih.

Yang jelas, banyak dari alasan itu yang jelas-jelas bukan demi membuat karyawan mereka lebih banyak waktu untuk beristirahat. Contohnya, produsen mobil Henry Ford.

la mendukung diberlakukannya lima hari kerja karena berkesimpulan bahwa pesiar keluarga pada akhir pekan bisa mendongkrak grafik permintaan akan mobil. Nah, siapa yang diuntungkan, hayo ...!

BACA JUGA:Gara-gara Penyakit Genetik Aneh, Tiga Bersaudara Ini Meninggal Dunia di Akhir Pekan yang Sama

Lepas dari alasan di balik pemberlakuan lima hari kerja, akhir pekan setidaknya menjadi katup pelepas dari belenggu pekerjaan atau rutinitas sepanjang lima hari.

Inilah saat kita menekuni hobi, bercengkerama dengan keluarga, memanjakan diri, bersosialisasi dengan tetangga, atau mengantar istri berbelanja.

Selamat berakhir pekan! Jangan pikirkan soal Monday.  (Any Windiarti – Intisari Oktober 2004)