Penulis
Intisari-online.com -Terjadi erupsi Gunung Merapi pada Kamis (13/2/2020) pukul 05.16 WIB.
Kolom erupsi teramati setinggi 2.000 meter.
"Iya benar, pukul 05.16 WIB," ujar petugas pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Lasiman, dilansir dari Kompas Regional Kamis (13/2/2020).
Berdasarkan data BPPTKG Yogyakarta, erupsi Gunung Merapi terekam di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan durasi 150 detik.
Baca Juga: Kenali Gejala HIV pada Kulit, Termasuk Salah Satunya Mulut yang Seperti Berbulu
Arah angin ke barat laut. BPPTKG Yogyakarta masih menetapkan status Gunung Merapi pada level II atau Waspada.(Wijaya Kusuma)
Terdapat beberapa tipe letusan gunung berapi, seperti dilansir dari Tribun Jogja sebagai berikut:
1. Tipe Hawaiian
Baca Juga: Tiap 16 Hari, Bumi Terima Sinyal Aneh dari Luar Angkasa, Ini yang Dikatakan Ilmuwan
Erupsi tipe ini berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dan diikuti lelehan lava yang mengalir pada celah-celah gunung berapi.
Semburan lava ini bisa terjadi selama beberapa jam sampai beberapa hari. Lava ini juga sangat cair sehingga bisa mengalir sampai beberapa kilometer dari puncak gunung.
2. Tipe Strombolian
Erupsi ini hampir sama denga tipe hawaiian, yaitu berupa lava pijar yang menyembur seperti air mancur dari magma yang dangkal.
Baca Juga: Gejala Kolesterol pada Wanita yang Berbeda karena Perubahan Hormon Setelah Menopause
Erupsi ini tidak terlalu kuat, tetapi terjadi secara terus menerus hingga tidak bisa diperkirakan kapan semburan itu berakhir.
Erupsi tipe ini biasanya terjadi pada gunung berapi yang berada di tengah atau tepi benua.
3. Tipe Vulkanian
Erupsi tipe vulkanian merupakan letusan gunung berapi yang melontarkan material dari dalam magma dan juga bongkahan-bongkahan batu di sekitar kawah.
Erupsi ini akan diawali dengan semburan abu vulkanik yang menghasilkan suara dentuman yang sangat keras.
Material yang dilontarkan oleh gunung ini bisa lebih jauh daripada erupsi tipe Hawaiian dan Strombolian.
4. Tipe Pelean
Erupsi tipe ini hampir sama dengan tipe vulkanian.
Perbedaannya adalah material yang dikeluarkan oleh gunung yang mengalami erupsi tipe pelean ini merupakan campuran antara lava dan gas yang sangat banyak.
Saat erupsi, lava berbentuk sangat cair dan bisa mengalir dengan cepat.
5. Tipe Plinian
Erupsi tipe Plinian merupakan erupsi yang paling membahayakan.
Baca Juga: Waspadai Gejala Diabetes Tipe 2, Termasuk Sering Buang Air Kecil dan Haus yang Ekstrim
Material yang keluar dari dalam gunung berupa gas dan abu dan bisa dilontarkan setinggi 50 kilometer dengan kecepatan ratusan meter per detik.
Letusan ini bisa menghilangkan seluruh puncak gunung. Contohnya Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 lalu.
(Muhammad Fatoni)
Artikel ini adalah artikel agregasi dari artikel Kompas dan Tribun Jogja. Baca Kedua Artikel di Sini dan di Sini.