Find Us On Social Media :

Bukan Virus Corona, Tapi Warga Indonesia Harus Waspadai Penyakit Ini, Sudah Ada 3.256 Kasus dan 27 di Antarnya Tewas

By Mentari DP, Kamis, 13 Februari 2020 | 15:00 WIB

Ilustrasi memakai masker.

Apa saja gejala DBD?

Salah satu alasan mengapa DBD sangat susah didiagnosis adalah karena banyak orang yang tidak sadar bahwa dirinya mengidap Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sebab, parah atau tidaknya DBD tergantung pada imunitas masing-masing orang.

"Tidak semua orang penyakitnya parah."

"Ada juga yang hanya demam, dua atau tiga hari kemudian sembuh,” tutur Dr Tedjo Sasmono, Kepala Unit Penelitian Dengue di Eijkman Institute of Molecular Biology.

Umumnya, gejala DBD adalah demam tinggi tanpa disertai flu atau batuk.

Secara statistik, wanita dan laki-laki memiliki prevalensi yang sama terhadap kasus DBD.

Namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita memiliki kasus DBD yang lebih parah dibanding pria.

Begitu pun dengan anak yang mengalami obesitas, orang dewasa, serta bayi.

“Orang dewasa cenderung lebih parah karena sudah punya penyakit penyerta misalnya diabetes, jantung, ginjal."

"Sementara bayi, imunnya belum terbentuk sehingga pasti lebih parah,” lanjut Tedjo.

 

Baca Juga: Kasus Siswi yang Dibully dan Dipukul 3 Siswa di Purworejo: Ini Efek Jangka Panjang dari Bully bagi Korban dan Pelaku