Find Us On Social Media :

Hampir Semua Ilmuan Didominasi oleh Pria, Benarkah Otak Pria Lebih Cerdas daripada Wanita? Sebuah Penelitian Terbaru Menjawabnya

By Editorial Grid, Minggu, 8 April 2018 | 13:30 WIB

Intisari-Online.com - Bukan rahasia bahwa laki-laki banyak menduduki beragam disiplin ilmu.

Sebut saja beberapa penemu seperti Albert Einstein, Alessandro Volta, Afred Nobel, Antonio Meucci, Benyamin Franklin dan masih banyak lagi.

Lalu apa benar otak pria memang lebih cerdas daripada otak wanita?

Sebuah penelitian baru-baru, yang diperinci dalam jurnal Psychological Science edisi Oktober, mengklaim adanya 'bias gender'.

(Baca Juga: 7 Penemuan dalam Bidang Kesehatan Paling Luar Biasa Tahun 2018: dari Vaksin Antikanker hingga 'Update' Memori Otak!)

Murphy dan rekan-rekannya merekrut dan membayar 47 junior dan senior Stanford (25 laki-laki dan 22 perempuan) untuk berpartisipasi dalam studi mereka.

Semua peserta memiliki jurusan matematika, sains atau teknik.

Secara individu, para peserta menonton dua video yang disamarkan sebagai iklan untuk membahas masalah matematika, sains dan teknik.

Video berdurasi tujuh menit itu menunjukkan sekitar 150 orang dengan rasio gender yang tidak seimbang (3 pria hingga 1 wanita) atau rasio seimbang 1 hingga 1. 

Sambil menonton video, siswa dilengkapi dengan sensor tubuh yang mengukur respons fisiologis mereka, termasuk detak jantung, suhu kulit dan tingkat berkeringat.

Siswa perempuan menunjukkan detak jantung yang lebih cepat dan lebih banyak berkeringat saat menonton video yang tidak seimbang dibandingkan dengan video yang seimbang gender.

Mereka juga melaporkan rasa memiliki yang lebih rendah dan kurang keinginan untuk berpartisipasi ketika gender condong ke arah laki-laki.

(Baca Juga: Melihat Keperawanan Wanita Dari Cara Berjalannya? Ini Jawaban Dokter)

Perempuan dapat mengingat secara signifikan lebih banyak rincian tentang video dan ruang uji ketika mereka menonton video yang dibuat oleh laki-laki.

Misalnya, mereka dapat mengingat benda-benda yang berhubungan dengan sains yang ditempatkan di seluruh ruangan, seperti jurnal akademis dan potret Einstein. 

"Apa yang saya lihat adalah bahwa perempuan benar-benar waspada terhadap 'siapa, apa, kapan, di mana dan mengapa' aspek-aspek dalam situasi," kata Murphy kepada LiveScience .

"Mereka mencoba mencari tahu apakah mereka termasuk kelompok di sini."

Isyarat terkait identitas ini, para ilmuwan mengatakan, dapat mengganggu kemampuan mental mereka dan dapat menjelaskan mengapa wanita menunjukkan kinerja yang lebih rendah pada bidang matematika, sains, dan teknik.

Temuan ini menambah banyak alasanyang menjelaskan mengapa banyak bidang didominasi laki-laki.

Pengaruh sosial juga mempengaruhi wanita.

(Baca Juga: Kenapa Selingkuh Terasa Menyenangkan dan Bikin Ketagihan?)

Ini termasuk sosialisasi di mana anak perempuan diajarkan, secara langsung dan tidak langsung, untuk menghindari studi.

Tentu menghindari pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pria.

Selain itu, penelitian sebelumnya telah mengungkapkan bias yang tidak disadari di universitas di mana evaluator menilai resume dan artikel jurnal lebih rendah rata-rata untuk wanita daripada pria.

Selain itu tanggung jawab pemeliharaan keluarga masih jatuh secara tidak proporsional pada kaum wanita.

Maka wanita sering memilih posisi tinggal atau bertanggung jawab atas rumah tangga mereka.

Membuat hampir tidak mungkin bagi mereka untuk memenuhi jam panjang yang diperlukan untuk menuju fakultas tingkat tinggi. (Adrie P. Saputra)