Find Us On Social Media :

Ada di Keypad HP dan Sering Kita Gunakan, 5 Emoji ini Ternyata Simpan Kontroversi di Baliknya!

By Masrurroh Ummu Kulsum, Sabtu, 7 April 2018 | 07:30 WIB

Emoji poop yang mengernyit itu diusulkan pada Agustus 2017, 10 tahun setelah penciptaan pasangannya yang tersenyum. 

Konsorsium Unicode menanyakan anggotanya apa yang mereka pikirkan tentang emoji yang diusulkan, dan beberapa menganggapnya tidak keren.

Mereka percaya penciptaan emoji poop yang mengernyit akan mengarah pada penciptaan lebih banyak emoji kotoran. 

Namun, jika sudah disetujui emoji ini akan dirilis dengan sekelompok emoji lain pada tahun ini.

4. Emoji perasaan gendut di Facebook

Facebook memasukkan emoji "merasa gemuk" sebagai bagian dari beberapa emoji yang dirilis pada tahun 2015.

Ini secara spontan menarik kemarahan beberapa pengguna yang memprotes bahwa gemuk bukanlah perasaan.

Kampanye "gendut bukanlah perasaan" dipelopori oleh Endangered Bodies, sebuah kelompok feminis yang dipimpin oleh Catherine Weingarten.

Dia membuat petisi di Change.org dan mengumpulkan lebih dari 15.000 tanda tangan.

BACA JUGA: 

Kelompok ini menyatakan emoji, wajah kuning dengan dagu ganda,  mempermalukan dan mengolok-olok orang gemuk.

Facebook awalnya menolak untuk mengganti emoji ini tetapi kemudian menyerah. Facebook mengganti dengan kata-kata "perasaan kenyang."

5. Emoji LGBT

Emoji LGBT telah mendapat kecaman di negara-negara di mana homoseksualitas dan pernikahan sesama jenis adalah ilegal.

Bahkan, Apple pernah diselidiki di Rusia karena kecurigaan mempromosikan propaganda gay. 

Emoji LGBT mereka bertentangan dengan undang-undang Rusia, yang melarang penggunaan tanda dan gambar LGBT.

Emoji LGBT juga mendapat kecaman di Indonesia.

Pemerintah memerintahkan semua aplikasi pesan instan yang beroperasi untuk menghapus semua emoji yang mirip-jenis kelamin pada aplikasinya. 

BACA JUGA: