Find Us On Social Media :

203 Tahun Tambora: Berkat Letusannya, Lahirlah Sepeda. Kok, Bisa?

By Ade Sulaeman, Kamis, 5 April 2018 | 12:00 WIB

Draisine dibuat dari bahan kayu dan belum memiliki pedal. Satu-satunya cara untuk mengendarai sepeda ini adalah dengan menjejakkan kaki ke tanah agar draisine mau meluncur.

Oleh karena itulah alat ini juga disebut hobby horse yang merujuk pada arti ”kuda-kudaan” karena tujuan dari pembuatan alat ini untuk menggantikan kerja kuda.

Penemuan ini merupakan titik awal prinsip keseimbangan sepeda modern. Draisine menjadi sepeda pertama yang hak patennya didaftarkan tahun 1818.

Karya Drais ini lebih revolusioner dibanding temuan seorang Prancis bernama Comte de Sivrac tahun 1791.

Sivrac membuat mesin tanpa penarik hewan yang diberi nama celerifere yang belum memiliki setir dan pedal sehingga tidak bisa berbelok.

Karl Drais memulai sejarah baru bepergian tanpa kuda ketika mengendarai sepedanya pada 12 Juni 1817 sepanjang 7,5 kilometer di jalanan Mannheim-Schwetzingen di Jerman.

Pierre Michaux dari Prancis pada tahun 1863 menambahkan engkol dan pedal di roda depan sehingga lahirlah velocipede, sepeda modern yang bisa dikendarai tanpa menjejakkan kaki di tanah. Michaux menjadi perintis produksi sepeda secara massal.

Rintisan Drais begitu besar karena menjadi cikal bakal dari semua kendaraan di darat. Namun, kehidupan dia ternyata penuh duka dan kemiskinan akibat konflik politik dan perang.

Ia tak menikmati royalti dari teknologinya dan tahun 1851, menurut www.karl-drais.de, ia meninggal tanpa sepeser duit. (Agus Surono/pelbagai sumber)

(Baca juga: Jika Telinga Anda Berdenging, Maka Itu Merupakan Pertanda dari 5 Hal Ini)