Find Us On Social Media :

Sang Pemburu dan Pemenang di Perang Dunia I Itu Tetap Saja Meminta Korban Pesawat Tempur

By Moh Habib Asyhad, Rabu, 4 April 2018 | 17:15 WIB

(Baca juga: (Foto) Cantiknya Aurora Borealis yang Dipotret dari Pesawat Tempur Amerika Serikat Ini)

April Berdarah

Dan, situasi buruk terjadi dalam perang udara April 1917 yang kemudian dikenal sebagai tragedi “April Berdarah”. Dalam satu bulan, Inggris harus kehilangan 365 pesawat dimana setengahnya adalah pesawat tempur.

Sebanyak 316 pilot dan observernya gugur. Pesawat-pesawat Jerman berhasil meraih kemenangan dengan menggasak musuh-musuhnya.

Jasta 11 pimpinan Manfred von Richthofen, merupakan skadron yang banyak menyumbang kemenangan bagi Jerman. Von Richthofen yang populer dengan julukan “The Red Baron” membukukan 89 kemenangan selama 15 bulan pertempuran di medan Eropa.

Dalam pertempuran di Arras dan Aisne, sebelah utara Perancis itu, Jerman mengklaim hanya kehilangan 66 pesawat. Pertempuran ini jelas melambungkan Jerman yang telah berhasil memenangi pertempuran udara.

Red Baron sendiri tewas dalam pertempuran tahun 1918 saat menerbangkan Fokker Dr I.

Inggris harus mengakui keunggulan musuh. Di kemudian hari, negeri itu bangkit dengan menciptakan pesawat-pesawat yang lebih superior dari pesawat Jerman.

Inggris pun mengirim pilot-pilot yang selamat untuk kembali ke skadron guna mempelajari taktik perang udara dan menyiapkan pilot-pilot barunya yang lebih andal.

Pilot RFC Inggris sendiri bukan tak ada yang berhasil menjadi sang pemenang (Aces). Di antaranya adalah Edward “Mick” Mannock yang membukukan total 73 kemenangan selama kariernya sebelum akhirnya tewas bersama pesawatnya yang terbakar di udara tahun 1918.

(Ditulis oleh Roni Sontani. Seperti pernah dimuat di Majalah Angkasa edisi Mei 2016)

(Baca juga: Agar Tidak Mudah Tertembak Jatuh, Pilot Tempur pun Butuh Kaca Spion di Dalam Kokpit Jet Tempurnya)