Find Us On Social Media :

Jejak Kaki Berusia 13 Ribu Tahun Membuat Ilmuan Terkejut dan Menganggapnya sebagai Temuan Jejak Kaki Paling Tua di Benua Amerika

By Editorial Grid, Selasa, 3 April 2018 | 20:30 WIB

Intisari-Online.com - Manusia berjalan di dataran Amerika Utara setidaknya sudah ada sejak 13 ribu tahun yang lalu, menurut sebuah temuan baru.

Jejak kaki itu diidentifikasi sebagai jejak kaki yang yang ditinggalkan oleh dua orang dewasa dan seorang bayi.

Temuan kuno ditemukan di sebuah pulau Kanada, di lepas pantai barat negara itu.

Seperti dilaporkan dalam jurnal PLOS One pada 28 Maret 2018, jika melihat usianya, jejak kaki itu dianggap sebagai yang tertua di benua tersebut sejauh ini. 

Penemuan ini mendukung klaim bahwa orang-orang yang paling awal bermigrasi ke Amerika Utara berasal dari Asia melalui rute yang pada saat itu bebas es.

(Baca Juga: Misteri Jejak Kaki di Atas Batu Nisan yang Tak Bisa Dihapus dengan Cara Apa pun, Konon Milik Seorang Nenek Sihir)

Perjalanan dilakukan di sepanjang pantai menuju British Columbia.

Jejak pertama, tersembunyi di tanah liat yang kecoklatan, memperlihatkan dua kaki di bawah permukaan sebuah pantai di Pulau Calvert pada tahun 2014, kira-kira 60 mil jauhnya dari Pulau Vancouver.

Keputusan tim peneliti untuk melanjutkan eksplorasi di situs yang sama selama dua tahun terbukti membuahkan hasil, karena lebih banyak jejak kaki ditemukan kembali.

Cetakannya memiliki ukuran berbeda.

Sebagian besar ditemukan berasal dari kaki kanan, masing-masing tanpa alas kaki, dengan jari kaki, lengkungan, dan tumit kaki yang jelas.

Jelas sekali ini bukan jejak yang ditinggalkan oleh seekor beruang grizzly atau hewan lain.

(Baca Juga: Taman Neraka Adalah 1 dari 5 Tempat Wisata Unik yang Ada di Dunia, Berani Mengunjunginya?)

Seperti yang dijelaskan oleh para ahli, jejak-jejak ini selamat karena mengeras sangat cepat setelah menginjak ke tanah liat yang mungkin sangat basah.

Kemudian jejak kaki terkubur oleh pasir yang dibawa oleh air pasang.

Daerah sekitarnya diliputi oleh rawa dan hutan yang hampir tak tertembus, tim peneliti dapat mengakses wilayah itu hanya dengan perahu.

Penulis utama dari penelitian ini adalah ahli antropologi Duncan McLaren dari Universitas Victoria dan Institut Hakai.

Tim peneliti bergabung dan didukung di lapangan oleh perwakilan dari Negara Pertama Heiltsuk dan Wuikinuxv First Nation.

Hasil studi menunjukkan bahwa orang-orang 'masa lalu' yang ada di padang belantara, menjelajahi pantai barat British Columbia sekitar 13 ribu tahun yang lalu.

Itu merupakan masa ketika zaman es terakhir akan berakhir.

(Baca Juga: Eliminasi Peserta karena Ayam Rendangnya Tidak Krispi, Juri MasterChef Inggris Ini Diserbu Netizen)

McLaren mengatakan bahwa mungkin pantai tersebut mungkin adalah salah satu akses memasuki Benua Amerika pada saat itu.

Para 'pengunjung masa lalu' saat ke pulau itu harus berlayar ke lokasi, karena itu masih sebuah pulau saat itu, menggunakan jenis perahu khusus, kata McLaren.

Mereka mungkin datang ke sini hanya untuk menjelajahi daerah itu atau mungkin untuk mengumpulkan makanan dan sumber daya lainnya.

(Baca Juga: Foto yang Bikin Syok, Bayi Terkapar di Tangga Tapi Orang di Sekitarnya Pura-pura Buta dan Tuli)

Di sana, arkeolog menemukan artefak tulang yang diukir menjadi senjata runcing, diyakini sebagai ujung tombak dan berumur sekitar 13.800 tahun.

Sisa-sisa situs yang paling awal dikenal di wilayah Kanada berada di Charlie Lake Cave, juga di British Columbia, di mana beberapa artefak termasuk senjata yang terbuat dari batu sebelumnya telah ditemukan. (Adrie P. saputra)