Intisari-Online.com - Bayi Karim yang kehilangan matanya akibat serangan rezim suriah telah tiba di Turki.
"Alhamdulillah (Puji Tuhan ... bayi Karim aman sekarang," Kerem Kini, Kepala Red Crescent Turki menulis di akun twitter-nya.
"Dia bertahan hidup atas nama semua anak-anak tak bersalah Suriah" dan "mengingatkan kita bahwa kita memiliki hati nurani sebagai manusia," tambahnya.
Melansir Scmp.com (02/04/2018), Presiden Recep Erdogan secara pribadi menyambut Karim Abdallah juga anggota keluarganya yang selamat setelah mereka tiba di provinsi perbatasan Turki, Hatay.
BACA JUGA: Tiga Salah Ketik Paling Fatal Dalam Sejarah, Salah Satunya Bikin Parlemen Kuwait Dibubarkan
Tampak Erdogan memberikan ciuman hangat di kening bayi berusia enam bulan itu.
Karim sendiri baru berusia lima minggu saat harus kehilangan salah satu matanya.
Serangan udara pemerintah pada 29 Oktober 2017 di sebuah benteng pemberontak dekat Damaskus melukai Karim dan membunuh ibunya.
Ini memicu kampanye dukungan yang viral di seluruh dunia.
President Erdo?an meets with baby Karim, who lost his mother and his one eye in Assad regime’s attack on eastern Ghouta, and his family. pic.twitter.com/Q3ptBLhU6r
— Turkish Presidency (@trpresidency) 1 April 2018
Menurut ahli bedah otak yang merawat Karim, kerusakan pada lobus frontalis dan mata kirinya kemungkinan akan membuatnya menderita efek jangka panjang.
"Lobus frontal memainkan peran penting dalam pemahaman, kecerdasan, dan memori manusia," kata dokter berusia 50 tahun itu.
Ia menambahkan, "penderitaan Karim dapat diobati dengan terapi perilaku dan kognitif dan bedah kosmetik, tetapi tidak di Ghouta."
Source | : | scmp.com |
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
KOMENTAR