Find Us On Social Media :

Bukan Orang Eropa Atau Amerika, Orang Terkaya Dalam Sejarah adalah Orang Afrika, Mansa Musa Namanya

By Editorial Grid, Jumat, 23 Maret 2018 | 13:15 WIB

Intisari-online.com - Mungkin di era Millenial Ini Bill Gates adalah dikenal banyak orang sabagai salah satu orang paling kaya di dunia.

Namun, siapa sangka ternyata dalam sebuah sejarah mencatatakan seorang kaisar yang disebut sebagai orang terkaya di dunia ternyata bukanlah orang Amerika.

Orang tersebut adalah Mansa Musa seorang Kaisar dari Mali yang berkuasa pada abad ke 14 sekitar tahun 1312 silam.

Melansir History.com Mansa Musa adalah kaisar yang mengambil takhta pendahulunya Abu Bakr II, yang sebelumnya adalah wakilnya.

BACA JUGA : Punya Kekayaan Rp15 Triliun hingga Rp48 Triliun, Inilah Orang Terkaya di Indonesia Paling Muda versi Forbes Saat Ini

Saat Musa berkuasa bangsa-bangsa Eropa sedang dalam kondisi mengamuk karena perang saudara dan kurangnya sumber daya alam yang berlimpah.

Namun situasi lain justru dialami Negeri Mali yang diberkati dengan sumber daya alam yang berlimpah seperti garam dan emas.

Di bawah pemerintahan Musa, negeri tersebut makmur dan tumbuh membentang sebagai sebuah negara di Afrika Barat, mulai dari pantai Atlantik hingga pusat perdagangan darat Timbuktu dan sebagian Gurun Sahara.

Musa berkuasa dan memiliki sumber daya melimpah, begitu pula rakyatnya yang memiliki status ekonomi meningkat drastis.

BACA JUGA : Benarkah Mengetik Kata “BFF” di Facebook Bisa Tentukan Aman atau Tidaknya Akun Kita?

Hingga pada tahun 1324, dikisahkan Musa melakukan sebuah perjalanan untuk berziarah ke kota suci Mekkah sebagai seorang muslim yang taat kala itu.

Karena keterbatasan moda transportasi pada masa lalu pelayaran pun merupakan salah satu jalan satu-satunya menuju kota Mekkah meski jarak yang ditempuh mencapai 4.000 mil.

Musa dan sebuah kafilah yang mencakup puluhan ribu tentara, budak dan bentara, terbungkus sutra Persia dan membawa tongkat emas. 

Meskipun catatan tentang jumlah pasti orang yang bersama Musa dalam pelayaran itu tak disebutkan, konvoi besar yang menemani Musa terlihat berbaris bersama unta dan kuda membawa ratusan pon emas.

BACA JUGA : Hati-hati! Tiga Merek Sarden Ini Mengandung Cacing, BPOM Minta Ditarik dari Peredaran

Tentu saja hal itu menarik perhatian bagi masayarakat yang menyaksikan konvoi besar itu dan kisah yang ditinggalkan kaisar Mali tersebut masih bergema hingga satu dekade, ketika dirinya menyambangi Mesir.

Sampai di kota Kairo Mesir Musa disambut oleh para tentara dan bawahan penguasa Kairo Al-Malik Al-Nasir, namun ketika ia di undang untuk bertemu dengan sesama raja ia menolak karena Musa hanya lewat untuk ziarah menuju Mekkah.

Para penonton dan orang-orang mesir yang juga menyebutkan demikian untuk bertemu dengan Al-Nasir dan mencium kaki dan tangannya.

Meski menolak untuk mencium kaki Nasir, musa akhirnya mau menemuinya dan hanya menyapanya meski setelahnya Nasir menawarkan sebuah penginapan kepada Musa.

BACA JUGA : Tanpa Operasi Plastik, Beginilah Transformasi Menakjubkan Seorang Wanita Hingga Bikin Pangling

Saat melintasi pasar Kairo hingga kantor-kantor kerajaan Musa melihat orang-orang miskin di sekitar jalanan, Musa yang murah hati lalu meninggalkan barangnya yang penuh dengan emas.

Meski terlihat baik dampak yang terjadi setelahnya mengerikan, kelimpahan emas yang diberikan Musa memberikan dampak negatif bagi ekonomi Negara.

Akibatnya emas menjadi barang yang murah dan hal tersebut menyusutkan harga logam mulia tersebut, hingga ekonomi Mesir mendapat pukulan besar dan butuh waktu 12 tahun untuk pulih kembali.

Kiasah lain juga disebutkan ketika Musa melewati beberapa wilayah seperti Gambia, Guinea, Niger, Nigeria, Chad, dan Mauritania, di samping Mali. Salah satunya Gao yang saat ini menjadi Senegal, setelah menunaikan ibadah haji Musa membangun masjid di tempat tersebut.

Kekayaan dan pengaruh Musa meneyabr luas hingga luar Afrika setelah pelayarannya ke Mekah, kisah tentang kemurahan hatinya berlanjut hingga kematiannya terjadi antara tahun 1332 dan 1337. ( Afif Khoirul M)