Karya-karya Agan bahkan telah banyak diliput media, baik di Indonesia maupun luar negeri.
Majalah Wired menjuluki foto manipulasi Agan sebagai 'selebriti klasik Schadenfreude dengan twist Asia Selatan.'
Sementara ABC Australia menggambarkan karyanya sebagai 'kenakalan digital' yang berfungsi untuk memperingatkan orang Indonesia untuk 'berhenti memercayai semua yang Anda lihat di online.'
"Apa yang saya lakukan hanyalah menanggapi kejadian yang saya lihat di feed media sosial saya," kata Agan dikutip dari SCMP. "Apakah itu selebritas, politik, agama, atau budaya - semua hal yang membuat orang bersemangat dan berbicara di era digital ini."