Virus Mirip SARS di China Semakin Mewabah, Kini Dapat Menyebar Lewat Manusia, WHO Adakan Pertemuan Darurat Akibat Penyebarannya yang Kian Ganas di Asia Termasuk Korea Selatan

May N

Penulis

Virus korona yang berasal dari Wuhan, China semakin mewabah, disinyalir mirip dengan epidemik SARS 2002-2003, kini WHO adakan pertemuan darurat

Intisari-online.com -Virus Wuhan yang merupakan virus korona disinyalir sudah sampai mendapatkan korban kematian ketiga.

Tidak hanya itu, terdapat 130 kasus baru di akhir pekan kemarin.

Ahli penyakit China sudah mengingatkan jika virus Wuhan dapat berpindah dari inang antar manusia.

Zhong Nanshan,, direktur dari Laboratorium Kunci Penyakit Pernafasan Nasional dan spesialis penyakit SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) mengatakan penyebaran antar manusia tidak hanya menjadi penyebab satu kasus di Wuhan.

Baca Juga: Berdalih Uji Coba Keamanan Wahana Baru, Seekor Babi Secara Kejam Diterjunkan dari Ketinggian 68 Meter, Terayun Berkali-kali hingga Kesulitan Memekik

Penyebaran virus korona juga menyebabkan infeksi dua keluarga di Provinsi Guangdong.

Ia mengatakan 14 staff kesehatan telah mengkontraksi virus tersebut dari 1 agen pembawa.

"Kunci mengatur penyebaran penyakit ini sekarang adalah mencegah munculnya virus yang dapat berpindah dengan cepat," ujar Zhong.

Yang ia maksud adalah pasien terinfeksi yang dengan cepat menyebarkan virus tersebut, terutama pada staff medis lain.

Baca Juga: Domba Ini Ditusuk pada Duburnya dan Dibiarkan Tergeletak, Lengkap Dengan Simbol Aliran Sesat Ini, Membuat Warga Lokal Geger

Menurut Zhong, prioritas utama sekarang adalah Wuhan, dengan penduduk mencapai 11 juta di sentral Provinsi Hubei, untuk menghentikan penyebaran penyakit tersebut.

Caranya adalah melarang warga yang sakit untuk meninggalkan kota.

Pasalnya, kasus sakit yang terjadi di Guangdong termasuk pasien yang belum pergi ke Wuhan.

"Saat ini, belum ada obat untuk virus ini dan kami masih melakukan uji coba dengan hewan," ujar Zhong.

corona

Baca Juga: Dapat Serangan Mendadak Saat Memancing, Idun Sempat Terlempar 1 Meter dari Perahunya, Ternyata Ikan Ini Menancap Sedalam 15 Cm di Lehernya

"Kami rasa jumlah kasus terjadi infeksi akan meningkat saat periode Tahun Baru Imlek, oleh sebab itu kami harus mencegah virus menyebar dengan cepat."

Peringatan Zhong muncul setelah Presiden China, Xi Jinping meminta pihak berwenang lakukan apapun yang mereka bisa untuk hentikan penyebaran ini.

Siaran CCTV Nasional tunjukkan Xi yang mengatakan virusnya harus "ditahan" dan "keamanan nyawa orang-orang dan kesehatan fisik mereka harus dijadikan prioritas."

Virus Wuhan berasal dari wilayah Wuhan, dan asalnya berasal dari pasar ikan laut segar dan daging hewan di Wuhan, gejalanya seperti pneumonia.

Baca Juga: Bila Anak-anak Mengalami Biduran, Sebelum Pergi ke Dokter Ini yang Bisa Anda Lakukan untuk Mengobatinya

Senin kemarin WHO sudah mengingatkan penyebaran antar manusia mungkin adalah alasan meningkatnya kasus infeksi di China, tetapi itu tidak merubah kebijakan sebelumnya untuk membatasi jumlah orang yang datang atau lakukan perdagangan dengan China.

WHO China mengatakan setim ahli telah melakukan rapat resmi di Wuhan untuk mendiskusikan hal ini.

Juru bicara WHO China mengatakan, "misi ini adalah bagian dari pertukaran informasi dari pemerintah China dan WHO."

WHO katakan di akun resmi Twitternya pada Senin, "sumber hewan sepertinya merupakan sumber utama dari kasus virus korona, dengan beberapa perpindahan antara manuasia terjadi karena kontak yang dekat."

Baca Juga: Buat Penderita Batu Ginjal, Ini Makanan yang Harus Dimakan dan Dihindari, Termasuk Protein Hewani

Dikatakan juga oleh pihak kesehatan Wuhan jika pada Senin tercatat korban meninggal dunia ketiga telah ada, dan terdapat 130 kasus penyakit yang sama, sehingga total kasus penyakit ini di Wuhan capai 198 kasus.

Guan Yi, direktur Laboratorium Kunci Penyebaran Penyakit Infeksi di Universitas Hongkong, mengatakan virus yang awalnya tidak dapat menyebar lewat manusia itu beradaptasi dengan cepat.

Ia mempelajari saudara virus Wuhan, yaitu virus korona yang sebabkan penyakit SARS, yang telah membunuh lebih dari 700 manusia seluruh dunia yang awalnya berasal dari China.

"Kemampuan virus untuk menyebar dan beradaptasi dengan populasi, serta patogenitasnya, sama dengan cara SARS berkembang di tahap awal dahulu.

Baca Juga: Anda Sedang Menderita Flu? Ini Makanan yang Sebaiknya Dihindari Kalau Ingin Cepat Sembuh, Salah Satunya Kafein

"Kuharap kita dapat belajar dari SARS dan dapat mencegah kasus penyakit ini agar tidak sampai seperti SARS."

Kini, WHO telah adakan komite darurat yang kemudian akan rapat membahas penyebaran virus Wuhan di China, terutama setelah virus ini sudah ada di 3 negara Asia lain.

Panel WHO akan bertemu di Geneva besok Rabu untuk menentukan perlukah deklarasi gawat darurat kesehatan internasional.

Gerakan itu adalah hal yang sangat jarang dan hanya dipakai untuk kasus penyakit epidemik yang sangat berbahaya.

Baca Juga: Buah Langka Ini Ternyata Banyak Manfaatnya Buat Kesehatan, dari Diabetes Hingga Obati Keputihan

Keputusan ini muncul setelah pemerintah China katakan virus tersebut dapat menular antar manusia, menyebabkan ketakukan bagi mereka yang ingin bepergian liburan Imlek ke China.

Jika sebelumnya Thailand dan Jepang umumkan kasus pertama virus Wuhan, kini Korea Selatan juga sudah umumkan kasus pertama virus Wuhan di negara mereka.

Yaitu seorang wanita berumur 35 tahun yang terbang dari Wuhan.

Kasus tersebut mirip dengan yang terjadi di Thailand dan Jepang, yaitu penderitanya baru terbang kembali dari Wuhan juga.

Baca Juga: Sakit Gigi dan Harus Dicabut? Ini Makanan yang Bisa Dimakan Setelah Pencabutan Gigi

Deklarasi gawat darurat kesehatan internasional hanya pernah dipakai untuk beberapa kasus sangat gawat seperti virus H1N1 (flu babi tahun 2009), virus Ebola di Afrika Barat tahun 2014 sampai 2016, virus Zika di tahun 2016 dan merebaknya Ebola di Republik Kongo sejak tahun 2018.

Artikel Terkait