Penulis
Intisari-online.com -Sosok penyanyi cantik Ashanty selalu mencuri perhatian publik.
Terlebih setelah adanya kabar mengejutkan soal kondisi kesehatannya.
Beberapa waktu lalu, istri Anang Hermansyah ini membagikan kabar kalau dirinya mengidap penyakit berbahaya.
Namun kini Ashanty mengakui kondisi tubuhnya sudah jauh lebih baik.
Ashanty yang sebelumnya didiagnosis mengidap autoimun enggan membahas mengenai penyakitnya kembali.
"Sehat. Duh jangan bahas sakit-sakit melulu. Enggak boleh dibahas," kata Ashanty saat konferensi pers pembukaan gerai makanannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Minggu (19/1/2020).
Beberapa bulan lalu, Ashanty pernah dirawat di rumah sakit karena kondisinya menurun akibat penyakit autoimun.
Menurut Ashanty, biasanya penyakit bersumber dari pikiran dan makanan.
"Semua itu ada di dalam pikiran. Kemarin agak rada stres karena dapat vitamin banyak banget dari dokter, kan, aku tuh dapat hasil darah jelek karena makanan," ucap Ashanty.
Tubuh Ashanty dinyatakan memiliki kandungan logam berat yang hampir menyentuh batas atas.
" Iya tinggi, dari satu sampai sepuluh, aku 9,8 jadi kurang bagus untuk tubuh kita. Jadi aku sekarang hati-hati makan ikan. Jadi bukan ikannya yang enggak sehat, jangan salah persepsi loh ini," tutur Ashanty.
Ibu dua anak ini membeberkan tipsnya sebagai seorang yang sering makan makanan laut.
"Jadi hati-hati makan ikan dan kerang. Aku berpikir makan ikan sehat, kan, jadi makan ikan. Nah jadi ikan laut sekarang tidak bagus," ucap Ashanty.
Jika Ashanty mengurangi masuknya logam berat ke tubuhnya, wanita inijustru menggunakan kosmetik yang mengandung logam berat dengan sembarangan.
Melansir Xiaoxiang Daily, Kamis (9/5/2019), Departemen Keracunan Institute Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kerja di Provinsi Hunan menerima pasien tersebut.
Wanita 40 tahun yang diketahui sebagai Wang ini tinggal di Changsa, dia kesulitan tidur sejak Maret dan terbangun karena rasa sakit.
Akibat rasa sakit tersebut, Wang pergi ke beberapa rumah sakit dan tidak menemukan penyebabnya.
Namun setelah diperiksa ulang, ternyata dalam empat tahun terakhir dia menggunakan krim wajah yang dibelinya di pusat perbelanjaan biasa.
Setelah melakukan skrining, Departemen Keracunan dari Institute Pencegahan dan Perawatan Penyakit di Hunan, menunjukkan merkuri urinnya tinggi.
Setelah menjalani masa pengobatan, dia mulai membaik, dan mulai merasakan dampak positifnya.
Dia memutuskan untuk memberi tahu orang-orang untuk berhati-hati dalam memilih kosmetik dan membeli produk-produk berkualitas.
Hingga kini departemen tersebut telah menangani banyak kasus yang disebabkan oleh keracunan merkuri.
Dr Lai Yan yang menangani kasus serupa mengatakan semua orang untuk berhati-hati memilih produk perawatan kulit.
"Pilih dengan tepat, dan dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan seperti menghilangkan bintik-bintik dan jerawat dengan cepat," katanya.
Penggunaan produk pemutih berlebih yang mengandung merkuri dapat menyebabkan keracunan merkuri yang berlebihan.
Bahkan keracunan merkuri dalam tubuh, dapat mempengaruhi banyak sistem, seperti sistem kemih (mungkin proteinuria, hematuria, gagal ginjal akut).
Juga menyebabkan kelaianan sistem saraf (neurasthenia, perubahan emosi kepribadian, dll).
Kemudian sistem pencernaan (pembengkakan gusi, sakit perut, diare).
Untuk penggunaan jangka panjang seperti resep rahasia, obat atau produk yang buruk, obat pusing, sakit otot, kesulitan tidur, perubahan kepribadian emosional, dll.