Advertorial

Bergelimang Harta dan Hidup Sebagai Milyader di Pakistan, Siapa Sangka 15 Tahun Pria Ini Sembunyikan Kejahatan yang Sangat Mengerikan Sampai Diburu Polisi Inggris

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ketika dua mobil melaju cepat, dia ditangkap oleh petugas dari Badan Kejahatan Nasional Inggris dan Badan Investigasi Federal Pakistan.
Ketika dua mobil melaju cepat, dia ditangkap oleh petugas dari Badan Kejahatan Nasional Inggris dan Badan Investigasi Federal Pakistan.

Intisari-online.com - Seorang milyader yang cukup tersohor di Pakistan baru-baru ini secara mengejutkan ditangkap oleh polisi.

Penangkapan ini sangat mengejutkan karena sebelumnya tak ada satupun yang menyangka bahwa dia adalah seorang penjahat besar dan berdarah dingin.

Mengutip Daily Mirror pada Senin (20/1/20), buronon ini ditangkap di Pakistan setelah hidup selama 15 tahun sebagai milyader.

Dia menjalani bisnis sebagi pengembang properti dan dikenal sebagai milyader yang dijuluki "Mayfair of Islamabad".

Baca Juga: Kandungan Merkuri dalam Tubuh Ashanty Tinggi, Waspada, Ikan-ikan Ini Punya Kandungan Merkuri Sangat Tinggi, Beberapa Sering Kita Santap Lho!

Pada Selasa minggu lalu dia ditangkap ketika sedang mengendarai sepeda motornya untuk melihat properti yang ditawarkannya di dekat rumahnya di Kota Bahria.

Dua mobil melaju cepat, memburunya sebelum dia ditangkap oleh petugas dari Badan Kejahatan Nasional Inggris dan Badan Investigasi Federal Pakistan.

Kini dia menghadapi ekstradisi dan dikirim ke Inggris.

Polisi mengatakan, dia telah menggunakan beberapa nama samaran untuk menyembunyikan identitasnya.

Baca Juga: Dibuat Tanpa Sadar Bohongi Diri Sendiri, Cara 'Sakti' Ningsih Tinampi Bikin Para Pasiennya 'Sembuh', Simak Nih Ulasan Ilmiahnya

Juga diamembuat pernyataan palsu telah meninggal, untuk menghindari penangkapan, dan mendaftarkan secara online pemakaman atas namanya di desanya.

Lantas, apa kejahatan yang dilakukan oleh pria ini?

Pria tersebut bernama Piran Dittan Khan (71) dia melarikan diri ke tanah kelahirannya setelah melakukan perampokan dengan senjata api tahun 2005 di Yorkshire Barat.

Perampokan yang ceroboh itu menyebabkan kematian, dan enam orang dipenjara atas kejahatan itu.

Namun, Khan berhasil melarikan diri dan mengatakan kepada keluarganya bahwa dia tidak terlibat dengan pembunuhan itu.

Adik laki-lakinya mengatakan, "Dia mengunjungi kami ketika kembali ke Pakistan, dia memberi tahu tentang insiden itu dan mengatakan tidak melakukannya.

Baca Juga: Pria Ini Hanya Alami Luka Ringan Meski Mobilnya Dihantam Kontainer yang Terguling, Lihat Bagaimana Teknologi Canggih pada Mobilnya Ini Bekerja Melindunginya

"Setelah kembali ke Islamabad, kami belum banyak melakukan kontak dengannya," katanya.

"Tapi dia bertahun-tahun mengembangkan bisnis properti," tambahnya.

"Dia baru saja kembali ke desanya, yang terkenal penuh kejahatan sejak saat itu, untuk pemakaman saudaranya dan tinggal selama empat hari," jelasnya.

Sumber intelijen menduga tidak ada pria bernama Piran Ditta Khan yang telah meninggal dan dimakamkan di sana.

Seorang sumber mengklaim, "intelijen Pakistan mengatakan kuburan dengan nama pria ini telah terdaftar di daerah itu, tetapi pria itu tidak mati."

"Ini adalah bagian yang sangat sulit dan berbahaya, dari Pakistan sehingga terlalu sulit memasuki desanya," jelasnya.

Baca Juga: Mati Kelaparan, Jenazah Kakek di Sulsel Ini Dibopong Menggunakan Sarung Sejauh 10 Km, Ternyata Dilarang Pakai Mobil Ambulans Kepala Desa, Kok Bisa?

Kini Khan ditahan di balik jeruji besi di Penjara Adayla, Rawalpindi.

Dia melarikan diri dari Inggris setelah PC Beshenivsky, 38, ditembak mati pada ulang tahun keempat putrinya Lydia, setelah menjawab panggilan perampokan di Bradford, West Yorks, pada November 2005.

Dia ditembak di dada dengan senapan mesin.Rekannya, PC Theresa Milburn, terluka parah, tetapi selamat karena ditembak di bahu.

Khan terperangkap dalam operasi gabungan Inggris-Pakistan setelah posternya muncul di dekat desanya, menawarkan hadiah 20.000 poundsterling (Rp354 juta).

Polisi mengawasinya setelah mendapat petunjuk bahwa ia berada di Kota Bahria, sebuah pinggiran kota eksklusif tempat beberapa multijutawan Pakistan tinggal.

Artikel Terkait