AS Berpeluang Investasi Rp 828 Triliun di Indonesia, Luhut: 'Kita Tadi Sudah Diskusi di Beberapa Project'

Muflika Nur Fuaddah

Penulis

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan menyalurkan investasi langsung ke Indonesia.

Intisari-Online.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, Amerika Serikat (AS) akan menyalurkan investasi langsung ke Indonesia.

Investasi ini melalui dana Bank Pembangunan Amerika (International Development Finance Corporation/DFC).

Sebesar 60 miliar dollar AS atau setara Rp 828 triliun (kurs Rp 13.800 per hari ini) akan disalurkan ke berbagai proyek pemerintahan.

Bahkan, kata Luhut, tak menutup kemungkinan AS bakal menanamkan investasi hingga triliunan dollar AS.

Baca Juga: Mengapa Saat Diserang AS Qasem Soleimani Justru Berada di Baghdad? Jawabannya Membuat Banyak Orang Terkesiap, Krisis Iran Lebih Rumit Dari Dugaan Semua Orang Termasuk Anda

"Kita baru diskusi dengan Pak Adam Boehler, dia CEO of International Development Finance Corporation (DFC) yang punya fund 60 billion dollar AS tapi itu bisa lebih 200 billion dollar AS, bisa juga sampai triliun dollar AS."

"Amerika punya komitmen investasi di Indonesia, kita tadi sudah diskusi di beberapa project."

"Tim segera bekerja di atas," katanya di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Sejumlah proyek yang dimaksud, antara lain berupa investasi dalam sektor infrastruktur jalan dan juga pariwisata.

Baca Juga: Setelah Bongkar Makam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Racun di Jenazah Lina: Ini 5 Racun Paling Mematikan bagi Manusia, 1 Tetes Saja Buat Seseorang Mati

Selain itu, negara lain juga turut melirik Indonesia untuk menanamkan modalnya melalui dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF).

"Mereka mungkin masuk (investasi) tol road di Jawa, Sumatera, mungkin juga di turis, bisa juga melalui sovereign wealth fund (SWF) bersama Jepang dan Australia, Amerika dan negara lain."

"Investasi mereka bisa multi billion dollar AS. Saya kira tim semua segera dimulai. Kita working team segera langsung bekerja," ujarnya.

Sementara, CEO DFC, Adam Boehler menjelaskan, meski terbilang bank anyar di AS, mereka langsung melirik Indonesia sebagai negara untuk menawarkan kerja sama investasi dengan nilai 60 miliar dollar AS.

"Jadi DFC ini institusi baru di AS, punya investasi 60 miliar dollar AS."

Baca Juga: Setengah Tubuhnya Terpotong, Sapi yang Tengah Hamil Ini Masih Hidup dan Ditemukan dalam Kondisi Menyedihkan, Kekejaman Ini yang Jadi Sebabnya: 'Dimutilasi di Jurang'

"Itu hanya pemerintah, tapi bisa empat sampai lima kali lipat. Jumlahnya bisa 200 miliar dollar AS untuk negara berkembang. Kita baru didirikan dua minggu lalu dan langsung mengunjungi Indonesia sebagai kunjungan pertama kali. Itu membuktikan komitmen kami ke Indonesia," katanya.

Dalam pertemuannya dengan Luhut, DFC begitu tertarik berinvestasi pada sektor kesehatan, infrastruktur dan energi karena fokus mereka pada sektor tersebut.

Selain itu juga proyek telekomunikasi, bahkan juga membiayai usaha kecil serta kepedulian pada perempuan.

"Saya hadir di sini sebagai komitmen AS. Tadi saya bahas sama Pak Luhut infrastruktur kesehatan tadi juga jalan dan energi."

"Anda akan melihat Amerika akan sangat aktif. Saya juga mengapresiasi Presiden Jokowi atas perubahan yang bisa mengubah lingkungan bisnis yang ada di Indonesia," ujarnya.

Baca Juga: Melihat Ancaman Atau Kesempatan? Negara Tandingan Amerika Ini Mulai Memperkuat Aliansi Dengan Iran, Tetapi Rupanya Ada Agenda Lain yang Membuat Mereka Terlibat di Ketegangan Iran - AS

Boehler memastikan, dana miliaran dollar AS bakal diinvestasikan ke Indonesia.

Untuk angka investasi rincinya, dia belum dapat memastikan.

"Pasti semua tertarik angkanya berapa kan? Saya tekankan ini multi billion nanti beberapa bulan ke depan saya akan balik lagi menegaskan berapa tepatnya investasi kami. Tapi ini akan ada multi billion investasinya," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut Sebut AS Berpeluang Investasi Rp 828 Triliun di Indonesia"

Artikel Terkait