Find Us On Social Media :

Mengolah Bahan yang Selama Ini Jadi Limbah, Pria Putus Kuliah Ini Bikin Sepatu dari Kulit Ceker Ayam yang Sudah Mendunia

By K. Tatik Wardayati, Selasa, 7 Januari 2020 | 11:30 WIB

Nurman Farieka Ramdhany KOMPAS/CORNELIUS HELMY HERLAMBANG (CHE) 11-12-2019 SOSOK

Intisari-Online.com – Di mana ada kemauan, di situ pasti ada jalan.

Demikianlah ketika seseorang mau berusaha untuk dirinya maka akan ada banyak jalan yang terbuka baginya.

Pria ini berhasil membuat barang yang sudah dibuang sebagai limbah menjadi barang yang lebih bernilai tinggi, bahkan bisa mensejahterakan dirinya.

Nama Nurman Farieka Ramdhani (24) menjadi perbincangan, baik di antara pelaku industri fesyen Tanah Air, maupun para netizen di dunia maya.

Baca Juga: Label Halal Diwajibkan Mulai Hari Ini, Jutaan Industri Lokal Panik, Biayanya Tinggi dan Rawan Disalahgunakan karena Hal Ini

Mudah diterka.  Mereka, umumnya, membahas material yang dipakai Nurman untuk membuat sepatu, yakni kulit ceker ayam.

Bahan yang selama ini menjadi limbah, diubah menjadi sepatu yang bernilai tinggi.

Kepada Kompas.com, Nurman menceritakan awal mula bisnisnya.

 “Dulu saya kuliah di Universitas Widyatama, tapi saya nakal. Berbagai hal negatif pernah saya coba.”

Baca Juga: Wanita Ini Bagikan Cara Bersihkan Sepatu Olahraga Agar Jadi Seperti Baru Lagi, Hasilnya Mengagumkan!

Begitu kata Nurman di sela-sela Pelatihan dan Workshop UMKM Benua Niaga-PT Angkasa Pura II di Bandung, akhir pekan lalu.

Kondisi itu mamaksa dia berhenti kuliah di semester II. Keputusanitu tentu saja ditentang orangtua, terutama sang ayah.

Bahkan, Nurman sempat mengalami perang dingin dengan sang ayah. Mereka sama sekali tidak saling menyapa. Uang jajan pun diputus.

“Enggak sampai kabur dari rumah. Tetap pulang karena harus makan,” kata Nurman sambil tersenyum mengingat masa lalunya.

Baca Juga: Bikin Pembeli Rela Antri Berjam-jam, Begini Spesifikasi dan Harga dari Sepatu Compass ‘Darahku Biru’, Termasuk Cara Membelinya

Suatu hari, ia bermain ke rumah teman dan diberi dompet. Begitu pulang, ia memerhatikan dompet tersebut.

 “Untuk apa dompet, kalau tidak ada isinya. Akhirnya saya menjual paksa dompet tersebut ke teman saya Rp 150.000,” imbuhnya.

Uang tersebut ia belikan bahan untuk membuat gelang dan berbagai aksesoris, dan kemudian menjualnya.

Modal itu terus ia putar, namun pada akhirnya dia bangkrut. Dalam setahun, setidaknya empat usaha yang dirintisnya bangkrut.

Baca Juga: Kisah Haru Seorang Gadis 11 Tahun, Buat Sendiri Sepatu Larinya dari Perban untuk Ikut Lomba: 3 Medali Emas dengan Mudah Didapatnya

Kerugiannya bukan main, mencapai ratusan juta. Ceker ayam Tak ingin putus asa, ia terus memutar otak.

Nurman pun memutuskan untuk berbisnis sepatu kanvas dengan merk Hirka. Artinya dicintai.

“Agar produk ini menempel, jadi teman hidup (orang yang memilikinya),” tuturnya.

Sambil menjalankan sepatu kanvas, ia tertarik dengan hasil penelitian sang ayah 20 tahun lalu.

Baca Juga: Kisah Haru Seorang Gadis 11 Tahun, Buat Sendiri Sepatu Larinya dari Perban untuk Ikut Lomba: 3 Medali Emas dengan Mudah Didapatnya

Saat itu ayahnya yang berkuliah di Politeknik Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta mengembangkan kulit ceker ayam sebagai raw material.

Kala itu penelitian dilakukan di Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, Yogyakarta.

Selama satu tahun Nurman melakukan penelitian, dan akhirnya menjadikan bahan tersebut untuk material sepatu.

Ia meminjam uang dari ayahnya, dan pada 2017 baru meluncurkan produk ke pasaran.

Baca Juga: Dianggap Punya 1 Ferarri dan 2 Mercedes Benz, KJP dan BPJS Anak Penjual Sepatu Keliling Ini Ditolak

Sesuai dugaan, sepatu tersebut diterima pasar. Apalagi penampilan kulit ceker ayam dan teksturnya mirip dengan kulit ular.

Malah bisa dibilang, kulit ular lebih rawan terkelupas dibanding ceker ayam.

Tak hanya itu, penggunaan ceker ayam diharapkan bisa mengurangi penjualan kulit ular dan buaya, demi kelestarian fauna, dan menjaga ekosistem.

Tentu saja, kulit ceker ayam tersedia berlimpah. Ia mengambil kulit ceker ayam dari pengepul di Pasar Kembar, dan tukang sayur yang lewat di depan rumahnya.

Baca Juga: Bocah Lelaki Ini Kehilangan Matanya Setelah Terkena Ledakan Benda yang Sering Kita Temukan dalam Kemasan Sepatu Ini

Bahkan, di warung-warung ayam goreng, kulit ceker ayam kerap menjadi limbah dan dibuang begitu saja. Artinya, bahan baku ini berada di banyak tempat.

Kulit ceker ayam yang digunakan berukuran lebar dan besar untuk memudahkan pengerjaan.

Untuk itu dibutuhkan bobot ayam seberat, minimal, dua kilogram.

Kulit tersebut dibersihkan kemudian melalui proses penyamakan sekitar 14 hari untuk mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak.

Baca Juga: Ceker Ayam untuk Meremajakan Kulit? Ini 11 Manfaat Lain yang Akan Anda Dapatkan Ketika Mengonsumsinya

Proses ini membutuhkan campuran tujuh bahan kimia. Untuk satu sepatu, dibutuhkan 20-80 kulit ceker ayam.

Harganya sepatunya sendiri dipasarkan antara Rp 400.000 hingga Rp 6 juta per pasang.

Selain Indonesia, sepatu ceker ayam ini bisa membawa Indonesia mendunia.

Buktinya, sepatu ini sudah menembus banyak negara seperti Malaysia, Singapura, Hong Kong, Brazil, Perancis, Inggris, dan Turki.

Baca Juga: Tak Cuma Bikin Sehat, Ternyata Ceker Ayam Juga Bermanfaat untuk Kecantikan, Solusi Murah untuk Awet Muda!

 

“Kemampuan produksi saat ini 40 pasang per bulan. Permintaannya lebih tinggi dari itu,” cetus dia.

Ke depan, Nurman berniat meningkatkan produksi menjadi 500 pasang per bulan. Untuk mendapatkan jumlah itu, ia bakal melibatkan banyak vendor.

Misal, ada yang bagian insole, upper, dan lainnya. Untuk pemasaran, ia akan tetap menggunakan mekanisme online.

“Sekarang Hirka fokus pada sepatu kulit ceker ayam ini. Kami terus mengembangkan artikelnya,” imbuh dia.

Baca Juga: Gelatin Ceker Ayam Bisa Bikin Kulit Wanita Awet Muda, Begini Cara Bikinnya

Lantas, demi meningkatkan usahanya, ia bergabung dengan Komunitas Benua Niaga yang menaungi berbagai UMKM di Bandung.

Nurman berharap langkah ini ini bisa membuat bisnisnya lebih cepat berkembang. (Reni Susanti)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Nurman, Pria Putus Kuliah yang Bikin Sepatu Ceker Ayam Mendunia...",