Find Us On Social Media :

Trump Bunuh 'Jenderal Peracik Strategi Militer Canggih' Iran, Korea Utara dan Iran Tingkatkan Kerjasama Nuklir? Analis: Korut Menjual dari Senapan Mesin hingga Rudal Balistik

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 7 Januari 2020 | 12:11 WIB

Kim Jong Un

 

Intisari-Online.com - Dengan membunuh Soleimani, jenderal peracik strategi militer canggih Iran, Trump ingin menunjukkan bahwa dia bukan macan kertas.

Namun tindakannya yang "tidak proporsional" dapat mendorong Korea Utara dan Iran untuk meningkatkan kerja sama nuklir.

Dalam beberapa hari saja ancaman terhadap perdamaian dunia - ancaman nuklir apokaliptik - telah menjadi semakin buruk.

Hal ini sebagian besar lantaran kegagalan diplomasi Presiden Donald Trump dengan Korea Utara dan konfrontasi mematikannya dengan Iran.

Baca Juga: Jenderalnya Dibunuh AS, Diam-diam Iran Langsung Kejutkan AS dengan Buat Serangan Ini, Iran: 'Ini baru Permulaan'

Selasa lalu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan bahwa ia tidak akan lagi mengamati moratorium yang diberlakukan sendiri atas pengujian rudal balistik antarbenua.

Pada hari Minggu, di tengah krisis yang semakin intensif yang dipicu oleh perintah Trump untuk membunuh salah satu jenderal top Iran, Teheran mengumumkan bahwa mereka secara efektif mengakhiri ketaatannya terhadap perjanjian nuklir 2015.

Pemerintahan Trump telah bersumpah untuk menggunakan segala cara.

Tak lain adalah untuk memaksa Kim 'membersihkan' nuklirnya dan mencegah para ayatollah untuk memperolehnya.

Baca Juga: Disebut Bagian Terdalam di Planet Ini, Penyelam di Palung Mariana Terkejut, Ternyata Hanya Menemukan Benda yang Sering Kita Jumpai Ini