Penulis
Intisari-Online.com -Serangan udara Amerika Serikat di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Jumat (3/1/2020) dini hari menewaskan seorang perwira tinggi Angkatan Bersenjata Iran Mayor Jenderal Qasem Soleimani.
Serangan itu diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump.
Menanggapi tewasnya jenderal besar mereka, sejumlah pejabat Iran, termasuk pemimpin tertingginya, bersumpah akan balas dendam.
Dalam kicauan di akun Twitter, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei mengumumkan tiga hari berkabung atas kematian Qasem Soleimani.
"Dia mati syahid setelah upayanya yang tidak kenal lelah selama bertahun-tahun," ucap Khamenei dilansirAFPJumat (3/1/2020).
Khamenei menyatakan, dengan kehendak Tuhan, segala pekerjaan maupun langkah komandan 62 tahun itu tidak akan sia-sia.
"Balas dendam yang sangat menyakitkan menunggu para kriminal yang telah menumpahkan darah para martir itu di tangan mereka," ancamnya.
Khamenei menyatakan Soleimani adalah "wajah perlawanan dunia", dan dibunuh oleh negara "paling kejam yang ada di Bumi".
Baca Juga: 7 Kebiasaan Ini Bisa Membantu Mencegah Kanker Payudara, Salah Satunya Menjadwalkan Mammogram
Pemimpin tertinggi itu mengklaim, segala pihak yang berseberangan dengan AS bakal siap untuk membalaskan kematian Soleimani.
Jika balas dendam Iran benar-benar dilakukan, tentu perang antar kedua negara tidak dapat dihindarkan.
DilansirFox NewsMinggu (19/5/2019), jika mengulik perbandingan militer kedua negara, maka bisa terlihat jurang yang cukup lebar perbedaan mereka.
Baca Juga: Jangan Lagi Keramas di Malam Hari Jika Tak Mau 4 Hal Ini Terjadi pada Anda!
1. Jumlah Personel dan Anggaran
Republik Islam Iran mempunyai total 850.000 tentara dengan 523.000 di antaranya merupakan personel aktif.
Mereka juga menempatkan sekitar 1.000 rudal jarak pendek dan menengah.
Berdasarkan laporan Arms Control Association, jumlah itu membuat Iran mencatatkan diri sebagai salah satu negara pemilik rudal balistik terbesar di Timur Tengah.
Kemudian dalam soal anggaran, setiap tahun negara pimpinan Ayatollah Ali Khamenei itu menghabiskan 14,6 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 209,7 triliun.
Bagaimana dengan AS? Washington membawahi sekitar dua juta personel dengan 1,3 juta di antaranya merupakan tentara yang aktif diterjunkan ke berbagai front.
Adapun untuk anggaran, AS menggelontorkan lebih dari 600 miliar dollar AS, atau Rp 8.677 triliun.
Baca Juga: Anak Anda Terpapar Banjir? Waspadai 7 Penyakit Akibat Banjir Ini, Salah Satunya Akibat Kencing Tikus
Jumlah itu setara dengan gabungan anggara militer China dan Rusia.
2. Kemampuan Matra Laut dan Udara
Keunggulan Negeri "Uncle Sam" tak hanya sebatas pada jumlah personel dan anggaran pertahanan.
Namun juga superioritas baik ketika di laut maupun udara. AS mempunyai total 13.000 pesawat tempur, baik itu berstatus jet tempur, pembom, angkut, hingga latih.
Sementara Iran hanya memiliki 509 pesawat yang mulai dimakan usia. Belum lagi di perairan, AS bisa mengerahkan seluruh kapal induknya yang berjumlah 11 unit untuk menggempur iran.
Sementara Teheran sama sekali tidak punya.
Adapun dalam segi kapal perang, AS mempunyai 415 unit dibandingkan 398 unit yang dimiliki oleh Iran.
3. Kekuatan Darat
Jika harus berhadapan di darat, selain mengandalkan pasukan, keberhasilan sebuah peperangan juga bergantung kepada efektivitas serangan yang dilakukan kendaraan lapis baja.
Baca Juga: Seperti Ini Perbandingan Anggaran Banjir Jakarta dan Pelaksanaan Formula E, Beda Rp1,5 Triliun!
Untuk urusan tanka, AS mempunyai 6.393 unit di mana mereka mempunyai senjata andalan dalam diri tank tempur utama (MBT) generasi ketiga M1 Abrams.
Kemudian mereka mempunyai 950 unit artileri self propelled melalui M109 Howitzer, serta kendaraan tempur lapis baja yang mencapai 41.760 menurut situsarmedforces.eu.
Kemudian di sisi Iran, mereka mempunyai 2.531 tank yang rata-rata merupakan produksi Uni Soviet. Di antaranya T-72S, T-72Z safir, atau T-54/55.(Ardi Priyatno Utomo)Artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul "Jika AS dan Iran Berperang, Ini Perbandingan Militer 2 Negara"