Penulis
Intisari-Online.com - Seorang lelaki Alaska mengatakan bahwa "wajahnya yang indah" dan penuh dengan tato membuatnya menjadimelakukan semua ini.
Dilansir dari National Post, pada 2015, Jason Walter Barnum yang kala itu berusia 39 tahun mengaku bersalah atas percobaan pembunuhan tingkat pertama atas seorang perwira polisi.
Tak hanya itu, dia juga mengakui tindak pencurian tingkat pertama dan kejahatan tingkat tiga yang memiliki senjata pada 2 Januari 2015.
Tato Burnam yang paling mencolok adalah bagian putih bola mata kanannya yang telah ditato hitam.
Tato bola mata dilakukan dengan memasukkan tinta di bawah permukaan mata.
Pigmen kemudian terperangkap dalam sklera, putih mata, dan tinta kemudian mulai bergerak perlahan untuk menutupi seluruh bola mata.
Ada risiko yang signifikan dalam prosedur mendapatkan tato bola mata.
Ini dapat menyebabkan peradangan, infeksi atau kebutaan.
Efek jangka panjangnya masih belum diketahui.
Tidak jelas dari mana Burnam mendapatkan tato matanya.
"Saya pikir Jason Barnum memutuskan beberapa waktu yang lalu bahwa hidupnya adalah tentang memusuhi orang," kata Kepala Departemen Kepolisian Anchorage Mark Mew kepada wartawan setempat mengomentari penangkapan Burnam itu.
"Tampaknya bagi saya bahwa dia bangun setiap hari ingin melakukan hal-hal buruk kepada orang yang tidak bersalah dan ingin semua orang mengetahuinya."
Saat itu, polisi Anchorage sedang mencari seorang pria yang dituduh menembakkan senjata selama pencurian dan pembobolan kendaraan di daerah itu pada 12 September 2012 ketika mereka melihat sebuah kendaraan yang terhubung dengan kejahatan di tempat parkir sebuah hotel.
Rekaman pengintaian kemudian membawa mereka ke sebuah ruangan bersama Barnum dan dua lainnya - Stephanie Callis dan Sam Williams, Jr. Callis.
Mereka mengunci diri di kamar mandi, mulai memalsukan suara-suara yang sakit sementara Williams mencoba untuk menahan polisi.
Ketika polisi memberi tahu Callis untuk membuka pintu kamar mandi, Barnum menembakkan senjatanya.
Petugas Daniel Thyen dipukul di lengan kanannya tetapi luka-luka yang dideritanya tidak mengancam jiwa.
"Saya tinggal di jalanan, dan saya berusaha mendapatkan pekerjaan, tetapi tentu saja wajah indah saya ini menghalangi niatan baik itu," katanya.
Penampilannya ini membuatnya menjadi tunawisma danpengangguran hingga akhirnya kembali pada kehidupan kejahatan.
Sebelum insiden ini, Barnum telah dituduh dan dihukum karena 14 kejahatan termasuk empat tuduhan kejahatan.