Advertorial

Kisah Si 'Gadis Naga' yang Alami Kebutaan Setelah Mentato Bola Matanya Jadi Biru

Nieko Octavi Septiana
,
Mentari DP

Tim Redaksi

Seorang gadis berusia 24 tahun mengungkap bagaimana dia mengalami kebutaan setelah mentato bola matanya.
Seorang gadis berusia 24 tahun mengungkap bagaimana dia mengalami kebutaan setelah mentato bola matanya.

Intisari-Online.com -Seorang gadis berusia 24 tahun mengungkap bagaimana dia mengalami kebutaan setelah mentato bola matanya.

Melansir Daily Mail, Senin (4/11/2019), Amber Luke diketahui kerap memodifikasi hampir sekujur tubuhnya.

Gadis dari Central Coast, New South Wales itu menghabiskan 26.000 dolar atau sekitar Rp 364 juta untuk menjalani modifikasi ekstrem seperti membuat lidahnya menjadi bercabang.

Amber yang juga mewarnai rambutnya menjadi biru itu memiliki 200 tato dari kepala hingga kaki, ia juga melakukan operasi pembesaran payudara, filler pipi dan bibir serta implan pemberi efek runcing pada telinganya.

Baca Juga: Dicakar Kucing Peliharaannya, Wanita Ini Koma hingga Harus Jalani Cangkok Kulit

Namun Amber yang menyebut dirinya 'Blue Eyed White Dragon' itu mengatakan prosedur yang paling berbahaya adalah memasukkan tinta biru pada bola matanya.

Dia mengatakan prosedur itu sangat menyiksa dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

"Aku bahkan tidak bisa menggambarkan kepadamu seperti apa rasanya."

"Hal terbaik yang bisa kukatakan, begitu bola matanya ditembus dengan tinta, rasanya seperti dia (seniman tato) mengambil 10 keping kaca dan menggosoknya di mataku," kata Amber pada Barcroft TV.

"Itu dilakukan empat kali untuk satu mata, itu sangat brutal."

"Sayangnya, seniman saya terlalu jauh ke dalam mata saya. Jika prosedur bola mata dilakukan dengan benar, Anda tidak seharusnya buta," katanya.

Baca Juga: Mengaku Depresi, Salmafina Sunan Pamit Dari Instagram, Ini Keuntungannya Bagi Kesehatan Bila Tinggalkan Media Sosial

Amber diketahui mengalami kebutaan selama tiga minggu setelah mendapatkan suntikan warna untuk matanya.

"Saya buta selama tiga minggu, itu sangat brutal."

Amber memiliki rencana untuk menutupi seluruh tubuhnya dengan tato pada Maret 2020 mengatakan ia tidak ingin mendapatkan modifikasi ekstrem lagi.

"Saya tidak berencana untuk memodifikasi tubuh lagi dengan ekstrem."

"Tidak ada lagi pembelahan lidah, tidak ada lagi tato bola mata."

Sebelumnya Amber pernah bicara pada Daily Mail Australia, mengungkap dia berisiko buta permanen setelah disuntik tinta biru di bola matanya.

Sementara itu,awal tahun ini dia mengunggah fotonya sebagai anak usia 14 tahun yang mengejutkan 137.000 pengikutnya di Instagram.

Dia mengatakan benci pada dirinya yang dulu, mengatakan dia terlihat polos dan membosankan.

"Aku benar-benar benci dengan penampilanku yang dulu. Bukan aku," ujarnya.

"Tapi aku telah berevolusi selama bertahun-tahun menjadi seperti yang aku inginkan, tapi aku masih memiliki jalan yang panjang."

Baca Juga: Orang yang Bintitan Kerap Dituduh Habis Mengintip, Padahal Bukan Itu Penyebabnya

Disebutkan setelah merayakan ulang tahunnya yang ke 16, dia mulai kecanduan mentato tubuhnya.

"Tidak sampai saya berusia 16 tahun, saya akhirnya menemukan hal yang melepaskan semua energi negatif saya," jelasnya.

Amber mengatakan dia tidak menyesal atas transformasi 10 tahunnya.

"Saya tidak khawatir akan seperti apa penampilan saya ketika saya lebih tua, saya mengerti bahwa semua orang menua dan saya tidak berpikir ada orang yang terlihat terlalu cantik pada usia 70 tahun," katanya.

"Pada akhirnya, hanya itu yang bisa kubawa ke kubur bersamaku."

Sejak mengungkap penampilan barunya, Amber berkata bahwa dia telah disambut dengan berbagai tanggapan.

"Saya mendapat banyak dukungan dan getaran positif dari orang asing, selalu ada beberapa orang yang berargumentasi dengan kejam yang mencoba membuat Anda merasa tidak mampu, tetapi saya tidak pernah membiarkan merekamempengaruhisaya," jelasnya.

"Aku tidak membahayakan siapa pun dalam proses ini, aku melakukan apa yang ingin aku lakukan dan jika itu membuatku bangun di pagi hari dan menjadi orang yang bahagia."

Baca Juga: Bukan Sekadar Arena Bagi Gladiator, Ini Cerita Lain di Balik Colosseum

Artikel Terkait