Find Us On Social Media :

Konsumsi Bangkai Kambing, 12 Orang Keracunan: Sengaja atau Tidak, Ini Bahaya Konsumsi Bangkai Hewan Bagi Kesehatan Manusia

By Mentari DP, Minggu, 29 Desember 2019 | 09:20 WIB

 

Intisari-Online.com - Beberapa waktu lalu, dilaporkan 12 warga Desa Oebelo, Kecamatan Amanuban Selatan, yang dilarikan ke Puskesmas setempat, usai makan daging kambing.

Nah, baru-baru ini, aparat Kepolisian Resor Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur, berhasil mengungkap penyebabnya.

"Mereka diduga keracunan obat viton."

"Itu obat hewan yang disuntik di kambing milik korban Yakob Neolaka," ungkap Kasat Reskrim Polres TTS Iptu Jamari kepada Kompas.com pada Sabtu (28/12/2019).

Baca Juga: Ari Askhara Berpeluang Diseret ke Pengadilan Pidana, Ini Sanksi yang Harus Dihadapinya, Besar Dendanya Berkali-kali Lipat dari Harga Barang yang Diseludupkan

Dilaporkan, dua ekor kambing yang disuntik obat itu, kemudian mati mendadak.

Setelah kambing itu mati, dia disembelih dan daging kambing itu pun dibagikan kepada keluarga dan kerabatnya yang lain.

Daging kambing itu pun dimasak dan dikonsumsi oleh 12 orang.

Jamari merinci, 12 orang yang mengalami keracunan, yakni Yakobus Neolaka (39), Yoksan Tlonaen (33), Silfa Tlonaen (33), Aloysius Neolaka (13), Wendi Tlonaen (12), Yanto Selan (12), Melki Neolaka (9), Maria Tlonaen (9), Yanti Selan (30), Patrisius Neolaka (1,6), Yanti Tlonaen (1) dan Reja Neolaka (9).

"Mereka mengonsumsi daging kambing itu terhitung mulai tanggal 25 sampai 26 Desember kemarin,"ujar Jamari.

Usai makan daging kambing, mereka merasa mual, sakit perut dan mencret.

Baca Juga: Paula Verhoeven Melahirkan Melalui Operasi Caesar: Ini Biaya Melahirkan Secara Caesar Jika Menggunakan BPJS

Bahaya konsumsi bangkai hewan

Bangkai diartikan sebagai hewan yang meninggal tanpa ada proses penyembelihan terlebih dahulu.

Hal ini rupanya menyimpan bahaya jika nantinya daging tersebut dikonsumsi oleh manusia.

Tidak adanya proses penyembelihan menyebabkan darah masih banyak memenuhi otot sehingga bisa menjadi media pertumbuhan mikroorganisme yang dapat membahayakan manusia.

Ketika hewan yang masih hidup disembelih, maka hewan tersebut akan mengeluarkan darah secara sempurna karena jantung yang memompa darah masih berfungsi dengan normal.

Namun ketika sudah mati dan menjadibangkai, walaupun dilakukan penyembelihan, darah tidak bisa keluar dengan sempurna karena kerja jantung sudah berhenti.

Darah menjadi beku dan terkumpul dalam otot.

Sementara itu, adanya mikrooganisme jahat dalam bangkai hewan dapat berakibat negatif bagi organ manusia yang mengonsumsinya.

Daging yang berasal dari bangkai akan meningkatkan kontaminasi bakteri patogen yang lebih besar.

Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp.

Baca Juga: Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Air Keras Terhadap Novel Baswedan: Ini yang Terjadi Jika Air Keras Mengenai Kulit Manusia

Hal ini menyebabkan demam tifoid, yaitu penyakit yang ditandai dengan demam yang berlangsung lama dan disertai peradangan (inflamasi) yang dapat merusak organ hati dan usus.

Diketahui, kambing tersebut mati setelah disuntikkan obat pada dua hari sebelumnya.

Camat Amanuban Selatan langsung bergerak dengan menyebarkan himbauan kepada masyarakat melalui pemerintah desa.

Masyarakat dihimbau untuk tidak mengkonsumsi bangkai hewan dan daging hewan yang sebelumnya disuntik obat karena penyakit.

Pasalnya hal itu akan membahayakan tubuh manusia apa bila dikonsumsi.

"Kalau hewan mati akibat penyakit sebaiknya dikubur dan jangan dikonsumsi."

"Kalau hewan yang sebelumnya disuntik obat minimal sebulan setelah disuntik baru bisa dikonsumsi," imbaunya.

(Sigiranus Marutho Bere/Dion Kota)

(Artikel ini telah tayang di kompas.com dan pos-kupang.com dengan judul "12 Warga TTS Keracunan akibat Konsumsi Bangkai Kambing" dan "Ini Bahaya Memakan Bangkai Hewan Bagi Kesehatan Manusia")

Baca Juga: Gara-gara Bercanda, Wanita Ini Lumpuh Selama 3 Bulan Setelah Kursi yang Akan Didudukinya Ditarik oleh Temannya