Find Us On Social Media :

Dicekal Kejagung karena Diduga Terlibat Korupsi Jiwasraya, Sosok Ini Ternyata Pernah Jadi Staf Presiden Jokowi, Ini Alasan Moeldoko Bisa 'Kecolongan'?

By Ade S, Sabtu, 28 Desember 2019 | 19:58 WIB

Kolase Harry Prasetyo, logo Jiwasraya, dan Moeldoko

Intisari-Online.com - Sepuluh orang telah diumumkan dicekal untuk berpergian ke luar negeri oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Pencekalan terhadap 10 orang yang berpotensi menjadi tersangka ini diumumkan langsung oleh Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin.

Kesepuluh orang yang mulai dicekal sejak 26 Desember hingga jangka waktu enam bulan ke depan tersebut adalah HR, DYA, HP, MZ, DW, GL, ER, HH, BT, dan AS, jadi 10 orang.

 

Khusus untuk inisial HR, nama Harry Prasetyo diduga merupakan sosok yang dimaksud.

Baca Juga: Dituduh Terima Uang hingga Rp200 Miliar Saat Benahi Jiwasraya, Erick Thohir Mengaku Santai dengan Tuduhan Itu, 'Eh, Duit Dari Mana Terimanya?'

Pria kelahiran Cimahi 15 Maret  1970 ini menjabat sebagai Direktur Keuangan PT  Asuransi Jiwasraya (Pesero) pada tanggal 15 Januari 2008 berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor Kep-14/MBU/2008 tanggal 8 Januari 2008 tentang Pergantian Direksi BUMN.

Siapa sangka, sosok Harry Prasetyo ternyata pernah berada dalam lingkaran istana presiden.

Harry diketahui pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di Kantor Staf Presiden (KSP).

Lalu, bagaimana bisa Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko sampai 'kecolongan' memasukan nama Harry Prasetyo sebagai stafnya?

Baca Juga: Diduga Rugikan Negara Rp13,7 Triliun, 10 Orang Dicekal Kejagung Terkait Kasus Jiwasraya, Salah Satunya Jadi Sorotan karena Doyan Main Moge

Rekam jejak Harry Prasetyo di Jiwasraya terbilang lama. Dirinya mulai menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak Januari 2008.

Lantaran kinerjanya yang dianggap mumpuni dalam menyehatkan perseroan, Harry kembali ditunjuk menjadi menjadi Direktur Keuangan Jiwasraya periode Januari 2013-2018.

Sebelum berkarir di Jiwasraya, pria asal Cimahi ini telah lama malang-melintang di berbagai perusahaan.

Selepas kuliah di Pittsburgh State University Amerika Serikat dirinya meniti karir di sejumlah perusahaan keuangan.

Sementara itu, dikutip dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Harry tercatat memiliki kekayaan senilai Rp 37.907.422.262.

Bila dirinci, hartanya meliputi aset properti di Tangerang Selatan senilai Rp 1.000.000.000.

Untuk harta bergerak, dia melaporkan memiliki sembilan kendaraan mewah yang terdiri dari mobil mewah dari berbagai pabrikan serta tiga unit moge.

Harry juga memiliki aset bergerak senilai Rp 1.159.000.000, surat berharga sebesar Rp 15.273.731.920, simpanan senilai Rp 5.547.752.377 dan harta lainnya sejumlah Rp. 8.095.000.000.

Baca Juga: Jawaban Moeldoko soal Payung Hukum Pasukan 'Super Elite' Koopsusgab

Masuk KSP

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengakui kecolongan saat memperkerjakan Hary Prasetyo yang merupakan mantan Direktur Keuangan Jiwasraya.

Moeldoko mengakui saat itu KSP belum memiliki sistem seleksi yang ketat sehingga Hary bisa lolos seleksi.

"Waktu itu seleksinya saya juga harus jujur, seleksinya tidak seperti sekarang. Sekarang sangat ketat. Kalau dulu kurang, kurang ketat seleksinya," kata Moeldoko

Moeldoko mengatakan, saat itu masalah gagal bayar polis yang menerpa Jiwasraya juga belum mencuat.

Hary juga memiliki kinerja bagus saat menjabat di perusahaan plat merah itu.

"Pada saat beliau di Jiwasraya memiliki catatan yang positif, bagaimana bisa merubah wajah Jiwasraya. Itulah yang mereference KSP, saya, untuk yang bersangkutan bisa diangkat ke sini," kata dia.

Ia menjabat sampai masa tugas KSP berakhir bersamaan dengan berakhirnya masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Menurut Moeldoko, baru setelah itu kasus gagal bayar Jiwasraya mencuat. Ia pun memastikan KSP tak lagi merekrut Hary.

Baca Juga: Inilah Penjelasan Moeldoko tentang Alasan Napi Terorisme di Mako Brimob ‘Tidak Dihabisi Semua’

"Pak Hary sudah selesai, tidak dimasukkan rekrut yang kedua, bahkan daftar pun enggak," kata dia.

Kini, mantan Panglima TNI ini pun menyerahkan pada proses hukum yang berlaku.

Moeldoko memastikan tak akan melindungi Harry jika memang polisi menemukan bukti ia terlibat dalam kasus korupsi yang merugikan Jiwasraya.

"Jadi tidak ada Moeldoko melindungi, Istana melindungi, apalagi Istana. Moeldoko tidak ada melindungi, KSP sama sekali tidak, apalagi Istana. Istana saja enggak ngerti kalau Pak Hary di sini," kata dia.

Moeldoko juga sekaligus membantah kabar bahwa Hary adalah kerabatnya.

"Ada isu Pak Hary menantu saya, keponakan, ada bapaknya bos saya. Saya baru kenal Pak Hary itu baru di KSP ini. Kan di sini dalam mencari SDM terbuka," ujar dia.

(Muhammad Idris)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Profil Harry Prasetyo, Eks Petinggi Jiwasraya yang Pernah Masuk KSP".

Baca Juga: Jam Tangan Panglima TNI: Buktikan Palsu, Moeldoko Banting Jam Tangannya