Rumah Berlantai Dua Dipasangi Stiker Keluarga Miskin, Pemilik Akhirnya Melepasnya Setelah Jadi Sorotan Warga

Tatik Ariyani

Penulis

Menurut Sekdes Wanglu, Daroni (51), pemasang stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial di rumah Erna dilakukan pada Selasa (17/12/2019).

Intisari-Online.com - Lantaran dipasangi stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial, rumah dua lantai di Dusun Telukan, Desa Wanglu, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menjadi sorotan warga.

Rumahitu diketahui milik Erna (36) dan suaminya Marino (36).

Rumah itu memiliki dua lantai bercat hijau dan sebagian dinding teras sudah dipasangi keramik.

Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Wanglu, Daroni (51), pemasang stiker keluarga miskin penerima bantuan sosial di rumah Erna dilakukan pada Selasa (17/12/2019).

Baca Juga: Dituduh Terima Uang hingga Rp200 Miliar Saat Benahi Jiwasraya, Erick Thohir Mengaku Santai dengan Tuduhan Itu, 'Eh, Duit Dari Mana Terimanya?'

Pemilik rumah awalnya tidak mempermasalahkan terkait pemasangan stiker keluarga miskin.

Jenis bansos yang diterima Erna adalah bantuan pangan nontunai (BPNT).

Setelah rumahnya dipasangi stiker keluarga miskin ramai menjadi perbincangan, Erna secara sukarela memutuskan untuk mengundurkan diri penerima bansos dari pemerintah.

"Awalnya ingin ditempeli (stiker keluarga miskin). Terus jadi seperti itu (sorotan) kemudian mengundurkan diri," katanya ditemui di kantornya, Senin (23/12/2019).

Baca Juga: Terbangun Setelah dengan Suara Letusan, Ternyata Bokong Pria Ini Ditembak Anaknya yang Berusia 3 Tahun

Erna mengundurkan diri dari penerima bansos pada Sabtu (21/12/2019).

Pengunduran diri Erna turut disaksikan petugas dari perangkat desa, Dinas Sosial (Dinsos), kepolisian dan TNI serta pendamping PKH.

Dengan pengunduran diri tersebut, secara otomatis stiker keluarga miskin yang sebelumnya terpasang di rumah Erna akhirnya dilepas.

Daroni mengungkapkan, rumah dua lantai yang ditempat Erna baru selesai dibangun.

Baca Juga: Setahun Tsunami Banten: Peneliti Jerman Berhasil Ungkap Tanda Sebelum Gunung Anak Krakatau Meletus, tapi Vulkanolog Indonesia Meragukannya dan Sebut Ahli-ahli Indonesia Lebih Jago

Sedangkan Erna sejak 2011 sudah terdaftar dalam penerima bansos dari pemerintah. Adapun pekerjaan Erna dan suami sehari-hari sebagai buruh serabutan.

"Bangunan rumah itu belum ada setahun. Jadi, rumah itu bangunan baru," jelasnya.

Disebutkan, ada sekitar 300 warga Desa Wanglu yang menerima bansos BPNT.

Sebagian besar warga penerima bansos mata pencahariannya adalah buruh.

Terpisah, Koordinator Kabupaten PKH Klaten, Theo Markis menjelaskan, BPNT di Klaten dimulai Oktober 2018.

Sedang rumah dua lantai milik Erna saat itu belum terbangun.

"Dari informasi yang diterima baru dibangun setahun terakhir. Artinya, kalau ditarik mundur Oktober 2018 rumah itu belum ada," katanya.

Menurut dia, rumah dua lantai yang ditempati Erna dan keluarganya dibangun dengan bantuan dari adiknya yang bekerja sebagai TKI di Jepang.

Baca Juga: 'Panasnya' Posisi Dirut PLN yang Kini Diduduki Zulkifli Zaini: Pendahulunya Tersandung Kasus Korupsi, Sementara Plt-nya Pernah Disemprot Jokowi Setelah Jakarta 'Lumpuh'

Material sisa pembangunan kemudian dilimpahkan kepada Erna.

"Adiknya bangun rumah di lokasi berbeda. Ada sisa material dilimpahkan kepada kakaknya (Erna). Akhirnya digunakan untuk membangun rumah itu. Rumah itu memang belum jadi," terang dia.

Pihaknya mengaku, sudah melakukan konfirmasi terkait pengunduran diri pemilik rumah dua lantai tersebut dari kepesertaan penerima bansos dengan ditandai berita acara mundur secara sukarela.

"Setelah menandatangi berita acara pengunduran diri itu kemudian dilepas stiker keluarga miskin yang terpasang di rumahnya Bu Erna," ucap dia.

Kontributor Solo, Labib Zamani

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jadi Sorotan, Stiker Keluarga Miskin yang Dipasang di Rumah 2 Lantai Akhirnya Dilepas"

Artikel Terkait