Penulis
Intisari-online.com - Sebuah insiden tak biasa terjadi di sebuah lembagaforensik di Brazil.
Sesosok mayat wanita menjadi korban nafsu birahi seorang petugas otopsi.
Melansir Daily Mirror pada Senin (16/12/19) insiden tersebut terjadi di Institute of Forensic Medicine di Manaus, Brazil.
Pelakunya adalah seorang pria 52 tahun bernama Wanderley Dos Santos Silva, yang merupakan petugas di lembaga tersebut.
Hasilnya setelah ketahuan melakukan adegan mesum tersebut pria yang berprofesi sebagai asisten otopsi ini di pecat.
Menurut keterangan saksi, Wanderley Dos Santos ditemukan terbaring di atas seorang wanita muda yang hendak diotopsi.
Karena itulah dia dilaporkan karena ketahuan melakukan hubungan intim dengan jenazah.
Namun setelah ditangkap oleh polisi Wanderley Dos Santos membuat pengakuan mengejutkan.
Laporan menyebut bahwa dia sedang mabuk, dan tidak sadar melakukan tindakannya itu.
Meski demikian, dia tetap dinyatakan bersalah atas perilakunya.
Lembaga tersebut kini meletakkan kamera cctv dan kini investigasi sedang berlangsung.
Kemungkinan besar pelaku akan didakwa menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika benar dia bersalah.
Terkait dengan kasus tersebut polisi kini memberikan pernyataannya melalui media lokal.
Polisi mengatakan pada media lokal, "Departemen Kepolisian Ilmiah-Teknis Amazon telah meminta pembukaan penyelidikan polisi untuk menyelidiki keluhan tentang praktik nekrofilia yang dilakukan oleh asisten otopsi.Masalahnya kini sedang diselidiki."
"Asisten otopsi dipecat bersama dengan seorang pekerja admin," sambungnya.
"Asisten itu dilaporkan ke polisi setelah diduga ditangkap dalam situasi yang mencurigakan di ruang otopsi," jelasnya.
"Rekan kerja mengatakan mereka menemukan menarik celananya ke atas ketika dia turun dari meja otopsi tempat tubuh seorang wanita terbaring."
Insiden itu dikatakan terjadi pada dini hari 24 November.
Beberapa jam setelah klub Rio de Janeiro Flamengo mengalahkan klub Argentina River untuk memenangkan pertandingan Amerika Selatan yang setara dengan final Liga Champions.
Kedua pria yang dipecat itu dilaporkan keluar minum bersama untuk merayakan kemenangan tim Brasil sebelum kembali ke tempat kerja mereka.
Baca Juga: Untuk Orangtua, Inilah Aturan Baru Penerimaan Siswa TK, SD, SMP, SMA, dan SMK pada Tahun 2020
Kasus pemerkoasaan mayat di Banten
Serupa dengan indisen di atas peristiwa mengerikan pernah telah terjadi di Banten, pada September 2019.
Dilansir dari kompas.com pada Selasa (16/9/2019), S (13) menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh tiga orang pria yang yaitu AMS alias E (19), F (19), dan A (15).
Disebutkan bahwa eksekutor pembunuhan tersebut adalah F. Sementara dua pelaku lain menunggu di salah satu saung dekat TKP.
Pelaku F yang memang sudah merencanakan pemerkosaan bersama kedua rekannya, lantas mengancam dengan menodongkan golok ke leher korban.
Korban melawan. Karena perlawanan ini pelaku F langsung memberikan bacokan di bagian tangan, kepala, wajah dan disejumlah bagian tubuh lainnya.
Tak lama, korban meninggal dunia.
Usai korban tidak bernyawa, E dan A lantas menghampiri korban, dan menyeretnya ke ranjang di ruangan untuk diperkosa.
Korban yang sudah meninggal diperkosa secara bergantian oleh ketiganya.
Kasus di mana orang yang sudah tewas diperkosa oleh pelaku pernah terjadi.
Bagi beberapa orang, memang hal ini terdengar tak masuk akal. Bagaimana pun ada orang yang berkeinginan untuk berhubungan intim dengan seseorang yang telah tewas.
Terlebih korban tewas karena mereka bunuh.