Find Us On Social Media :

Seorang Wanita Tanam 17 Pohon Ganja untuk Obat Kanker: Peneliti Mengakui, Tapi Peringatkan tentang Efeknya Jika Memanfaatkanya Lewat 'Cara Populer' Ini

By Ade S, Selasa, 17 Desember 2019 | 12:00 WIB

Ilustrasi minyak ganja

Tidak sama dengan merokok

Pusat Kanker Inggris mengatakan bahwa pihaknya menyambut baik penelitian terhadap cannabinoid. Namun tetap harus disikapi dengan kehati-hatian.

Manajer senior informasi sains Anna Perman mengatakan, “Penelitian di dalam sel ini belum mengungkapkan bukti bahwa cannabinoids aman atau efektif untuk pasien.

"Peneliti telah mempelajari bahan kimia potensial perusak kanker yang ditemukan di ganja untuk sementara waktu - namun seperti pengobatan baru, ini hanya boleh digunakan untuk mengobati pasien jika sudah ada bukti bahwa mereka memeiliki hasil yang bagus.

'Ini bukan berarti mengecilkan arti cannabinoid. Bahwa tidak ada prospek ke depan bagi senyawa ini. Pusat Kanker mendukung uji klinis dari pengobatan kanker menggunakan cannabinoid ini.

"Tapi, kita masih memerlukan percobaan yang tepat untuk mengetahui apakah obat tersebut efektif, untuk jenis kanker apa, dan berapa dosisnya."

Para peneliti itu sendiri mengatakan bahwa lebih banyak percobaan perlu dilakukan untuk mendukung pernyataan mereka.

Pusat Kanker itu lalu mewanti-wanti penderita jika ingin menggunakan cannabinoid.

“Penelitian ini merujuk pada cannabinoid bukan pada ganjanya. Pada senyawanya, bukan pada tanamannya yang ilegal dan dapat mengganggu pengobatan lain yang diberikan kepada pasien.

Baca Juga: Lakukan Razia Jalanan, Polisi Trenyuh Lihat Isi Dompet Pria Ini Hanya Rp20 Ribu Tapi Surat Berkendara Lengkap, Akhirnya Diganjar Seperti Ini