Find Us On Social Media :

Kisah 1 Keluarga di Pedalaman Flores, Suami Tunanetra Ini Tetap Setia Rawat Istri dan Anak yang Derita Gangguan Jiwa

By Mentari DP, Minggu, 15 Desember 2019 | 14:45 WIB

Kisah 1 keluarga di Pedalaman Flores.

Intisari-Online.com – Ada pepatah lama yang mengatakan, ‘cinta kepada keluarga adalah cinta tak terhingga’.

Anda setuju?

Martinus Adat (64) setuju dengan pepatah tersebut. Karena dia juga begitu mencintai keluargnya.

Martinus Adat adalah seorang suami sekaligus ayah penderita tunanetra di Kampung Mano-Nancang, Kelurahan Mandosawu, Manggarai Timur, Flores, NTT.

Baca Juga: UN yang Dianggap Turunkan Kemampuan Siswa Akan Dihapus, Ternyata Dana Ratusan Miliarnya Akan Dialokasikan Untuk Ini

Walau penjadi penderita disabilitas dan membutuhkan bantuan orang lain, tetap setia merawat istri dan anaknya yang menderita gangguan jiwa.

Pria yang sejak lahir sudah tak bisa melihat ini dengan keterbatasannya, merawat bahkan memasak untuk istrinya, Paulina Dihus, serta anak sulungnya, Fransiska Jemita (26).

Keluarga kecil ini tinggal di Kampung Mano-Nancang yang berada di pedalaman Manggarai Timur, Flores.

Jarak dari Kota Borong, Ibu Kota Kabupaten Manggarai Timur, ke Kampung Mano-Nancang sekitar 43 kilometer.

Menguntungkan Martinus dan keluarganya tinggal di sebuah rumah reyot berukuran 5x6 meter, berlantai semen, berdinding papan, dan beratap seng.

Namun, kondisi bagian dalamnya sangat tak layak. Dua tempat tidur dan kelambunya sudah usang.

Di ruang tamu, ada meja tua serta dua bangku panjang untuk mereka duduk atau untuk menyambut tamu yang berkunjung.

Dapur rumah juga terlihat sangat memprihatinkan.

Baca Juga: Kisah Ibu Hamil yang Melahirkan di Pondok Pinggir Jalan Karena Jalan Rusak: Bolehkan Seorang Ibu Hamil Melahirkan Bayinya Sendiri Tanpa Bantuan Siapapun?