Find Us On Social Media :

Tak Seperti Ari Askhara, Sosok Mantan Dirut Garuda Ini Justru Pernah Selamatkan Garuda dari Kebangkrutan Hanya Bermodal Pernah Jadi Penumpang

By Afif Khoirul M, Kamis, 12 Desember 2019 | 13:00 WIB

Robby Djohan

Menurut Tanri Abeng, untuk menerbangkan Garuda agar bertahan di udara, Robby butuh uang Rp 800 miliar untuk rasionalisasi karyawan.

Dia berjanji selama satu tahun uang akan kembali.

Kendati dalam kondisi yang sangat sakit, Robby Djohan secara mengejutkkan bisa memperbaiki kinerja Garuda setelah genap tiga bulan mengambil alih kepemimpinan.

Melansir dari Kompas.com, dalam laporan yang dirilis, Garuda Indonesia pada Agustus bisa meraup laba Rp 200 miliar.

Banyak yang tidak percaya mengingat selama bertahun-tahun, BUMN ini terkenal selalu merugi.

"Untung! "Uangnya benar ada, bukan rekayasa," kata Robby ketika ditemui di ruang kerjanya menanggapi respons sumir publik saat ini.

Robby menjelaskan, perolehan laba tersebut sebenarnya bukan hal istimewa.

Sebab, pada bulan peak season Agustus-September, umumnya Garuda Indonesia memang selalu untung dari penerbangan internasional.

Rata-rata pada bulan peak season itu, load factor Garuda mencapai 87 persen dibandingkan dengan 55-60 persen pada bulan-bulan lain.

Dari pendapatan jalur internasional kedua bulan tersebut, bila dikurskan dengan nilai dollar yang sedang meroket (waktu itu), laba Garuda memang jadi lumayan besar sampai Rp 200 miliar.

Baca Juga: Bawa Anak Majikannya Naik Lift Babysitter Ini Lambaikan Tangannya pada Orang Tuanya, Setelah Pintu Lift Tertutup Hal Mengerikan Ini Terjadi