Find Us On Social Media :

Tak Seperti Ari Askhara, Sosok Mantan Dirut Garuda Ini Justru Pernah Selamatkan Garuda dari Kebangkrutan Hanya Bermodal Pernah Jadi Penumpang

By Afif Khoirul M, Kamis, 12 Desember 2019 | 13:00 WIB

Robby Djohan

Satu-satunya pengalaman yang dia miliki hanyalah menjadi penumpang.

Selebihnya dia menghabiskan hidupnya di dunia perbankan (Bank Niaga) dan perhotelan.

Wajar saja dia risau.

 

Apalagi utang Garuda saat itu telah mencapai 1,2 miliar dolar, lebih besar dari seluruh asetnya.

Selain itu, Garuda memiliki karyawan hampir 13.000.

Padahal kebutuhannya hanya sekitar 6.000 orang.

Banyak rute yang tidak produktif, sepi penumpang tetapi dibiarkan bertahun-tahun.

Citra pelayanannya buruk, sering delay tanpa pemberitahuan.

Sehingga Garuda diplesetkan sebagai "Garuda Always Reliable Until Delay Announced".

“Singkatnya, Garuda telah salah urus,” tulis Rhenald.

Menurut Roby Djohan dalam bukunya, "The Art of Turn Around", manajemen Garuda tidak pernah diurus secara profesional; pengangkatan CEO tidak berdasarkan keahlian manajerial, keputusan-keputusan strategis tidak diambil oleh direksi tapi oleh siapa saja dari Cendana, BPPT, Menteri Perhubungan, atau Menteri Keuangan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Hari Ini: Waspadai Kesehatan Anda untuk Taurus dan Libra, Kabar Baik untuk Kesehatan Cancer

Akibatnya, banyak kontrak aneh.

Misalnya, pesawat Airbus 330 disewa dengan harga 1,2 juta dolar padahal hasilnya paling tinggi 800 ribu dolar.

Belum lagi perilaku para direksi sebelumnya yang mencampuradukkan keperluan bisnis dengan keperluan pribadi.

Pada hari-hari pertama kerja, Robby disambut dengan demonstrasi karyawan Garuda.

Kepada mereka yang menamakan diri Tim Reformasi, Robby mengatakan, “Kesulitan utama memang adalah tidak adanya acceptance, karena organisasi seperti ini biasanya sudah dikuasai oleh establishment yang kuat. Sulit bagi mereka menerima seorang stranger yang dianggap belum tentu mampu dan jangan-jangan akan membubarkan establishment yang sudah dibangun. Tapi saya tidak mau mundur. Saya malah menyatakan bahwa Garuda sebenarnya sudah bangkrut dan saya di sini akan berusaha memperbaikinya."

Robby meminta Tim Reformasi atau serikat pekerja tidak ikut campur soal manajemen.

Soal kesejahteraan diselesaikan bersama.

Tim Reformasi akhirnya tak terdengar lagi.

Malahan juru bicaranya belakangan menjadi teman yang baik dalam pembenahan manajemen.

Terkejut Garuda Untung Ratusan Miliar

Baca Juga: Kisah Seorang Dokter Terdampar di Hutan Mendapat Keajaiban Setelah Pesawatnya Mendarat Darurat, Seorang Nenek Mengubah Jalan Hidupnya Lewat Doanya