Find Us On Social Media :

Leluhurnya Tutup Usia, 3 Keluarga Ini Dapat ‘Warisan’ Predikat Orang Terkaya di Indonesia 2019, Lihat Jumlah Warisan Triliunan yang Mereka Peroleh

By Mentari DP, Sabtu, 7 Desember 2019 | 14:45 WIB

Leluhurnya tutup usia, 3 keluarga ini dapat ‘warisan’ predikat orang terkaya di Indonesia 2019.

Intisari-Online.com – Pada Rabu (4/12/2019), Forbes kembali merilis daftar 50 orang terkaya di Indonesia.

Siapa sajakah mereka? Apakah ada perubahan dari daftar

Forbes menulis, Indonesia memilih kembali Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk masa pemerintahan kedua.

Mereka berharap, Jokowi bisa mengarahkan Indonesia melalui hambatan perdagangan global yang membantu menjaga perekonomian tetap terkendali tahun ini.

Baca Juga: Bintang Drama Jepang Akui Gunakan Ekstasi Lebih dari 10 Tahun: Awas, Ternyata Ada Bahaya Kerusakan Otak di Balik Penggunaan Ekstasi

Meskipun ekonomi mengalami perlambatan, 50 orang terkaya Indonesia yang Forbes data berhasil menambah kekayaan gabungan dengan nilai mencapai 5,6 miliar US Dollar, yang menyentuh rekor 134,6 miliar US Dollar tahun ini.

Hampir setengah dari mereka yang masuk daftar Forbes mengalami kenaikan kekayaan.

Hartono bersaudara tetap menduduki posisi nomor 1 selama 11 tahun berturut-turut, dengan kekayaan bersih 37,3 miliar US Dollar.

Kenaikan nilai kekayaan mereka terjadi saat harga saham Bank Central Asia (BCA) mereka melonjak.

Pengusaha dengan kenaikan nilai kekayaan terbesar sejauh ini adalah pengusaha petrokimia dan taipan energi Prajogo Pangestu.

Posisinya melonjak tujuh peringkat ke posisi 3 daftar Forbes.

Baca Juga: Kasus Pria Potong Kepala Wanita, Memasaknya, Lalu Memakannya Karena Lapar: Kanibalisme Mungkin Sudah Terjadi Sejak 10.000 Tahun Lalu, Ini Buktinya

Penyebabnya, harga saham Barito Pacific miliknya meroket seiring peningkatan prospek permintaan akan daya yang perusahaan itu hasilkan.

Forbes juga mencatat, ada lima nama baru yang masuk radar daftar 50 orang terkaya Indonesia.

Di antaranya adalah penggemar Ferrari dan taipan konstruksi Donald Sihombing, yang mendirikan dan menjalankan perusahaan yang membangun hotel Four Seasons di Jakarta, Totalindo Eka Persada.

Ada pula nama Winarko Sulistyo, yang menjual 45% saham produsen kertas kemasan, Fajar Surya Wisesa, ke Siam Cement Thailand pada Mei lalu senilai 557 juta US Dollar.

Saat ini, dia dan keluarganya masih memiliki 44% Fajar Surya.

Tiga lainnya muncul menggantikan tempat para leluhur yang meninggal.

Pendiri grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja, yang meninggal pada Januari, meninggalkan kekayaannya yang besar bagi beberapa ahli waris yang sekarang dikelompokkan sebagai keluarga Widjaja di nomor 2.

Tahun lalu, Widjaja berada di posisi ke-3 dengan nilai kekayaan 8,6 miliar US Dollar.

Keluarga Ciputra, urutan ke-25, mewarisi kekayaan 1,3 miliar US Dollar dari baron properti Ciputra, yang meninggal pada November lalu di usia 88.

Keluarga Hamami di nomor 46 menggantikan almarhum Achmad Hamami, mantan pilot jet, Grup Tiara Marga Trakindo yang merupakan distributor alat berat Caterpillar.

Tokoh tekstil Iwan Lukminto kembali masuk daftar di posisi 50, setelah absen satu tahun, dengan nilai kekayaan 585 juta US Dollar.

Baca Juga: Kasus Kucing Direbus Hidup-hidup Semakin Meningkat: Awas, Ini Efek Mematikan Jika Kita Konsumsi Daging Kucing

Sementara rupiah Indonesia dan pasar sahamnya naik masing-masing 1,5% dan 1,6% sejak daftar tahun lalu, 20 miliarder Indonesia kembali mengalami penurunan dalam nilai bersihnya.

Yang menonjol di antara mereka adalah Susilo Wonowidjojo, yang nilai kekayaannya turun sebesar 2,6 miliar US Dollar dan tergelincir ke posisi 4 dari posisi 2.

Saham produsen rokok kreteknya Gudang Garam turun setelah pemerintah mengatakan pada September lalu, tahun depan akan menaikkan tarif cukai rokok.

Metodologi

Daftar ini Forbes susun menggunakan informasi kepemilikan saham dan keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis.

Peringkat tersebut mencantumkan kekayaan individu dan keluarga, termasuk yang dibagi di antara kerabat.

Perusahaan swasta dinilai berdasarkan perusahaan serupa yang diperdagangkan secara publik.

Kekayaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 19 November 2019. (Barratut Taqiyyah Rafie)

(Artikel ini sudah tayang di nasional.kontan.co.id dengan judul “Melihat lagi daftar orang terkaya Indonesia versi Forbes”)

Baca Juga: Tak Hanya Ari Ashkara, Erick Thohir Akan Copot Semua Pejabat yang Terlibat Penyelundupan Harley, Presiden Jokowi:Itu Pesan Untuk Semuanya, Hati-hati!