Akibat Alami Sakit Saat Menelan Duri Ikan, Pria Ini Selamat dari Maut, Andai dia Tidak Alami Sakit Mungkin Kondisi Pria Ini Malah Sudah Kritis

Afif Khoirul M

Penulis

Kemudian pada hari berikutnya, Chen mengaku merasakan sakit dada dan pingsan, bahkan lebih buruk saat makan.

Intisari-online.com - Menelan duri ikan adalah suatu hal yang berbahaya.

Karena jika salah masuk dan tertelan pada bagian tertentu akan menyebabkan sakit, setidaknya begitulah yang dialami oleh pria bernama Chen ini.

Mengutip Qianjiang News Sabtu (30/11/19) suatu hari Chen sedang makan ikan, dan tak sengaja menelan durinya.

Karena khawatir dia pergi ke departemen otolaringologi rumah sakit di Chaosan, Tiongkok.

Baca Juga: Memakai Gigi Orang yang Telah Mati: Beginilah Praktik Kelam di Eropa untuk Atasi Masalah Gigi, Awalnya Penggunaan Gading Tidak Efisien

Namun, rumah sakit tidak menemukan apa-apa jadi dia tidak mengkhawatirkannya.

Kemudian pada hari berikutnya, Chen mengaku merasakan sakit dada dan pingsan, bahkan lebih buruk saat makan.

Selama setengah bulan berlangsung, rasa sakitnya belum juga hilang.

Keluarganya membawanya ke Rumah Sakit Afiliasi pertama Universitas Kedokteran Guangzhou, untuk melakukan gastroskopi.

Baca Juga: Makin Brutal, Geng Narkoba Meksiko Tembak Mati 4 Polisi Saat Bentrokan, Amerika Serikat Ikut Geram Mendengar Kabar Itu dan Berencana Lakukan Ini

Setelah pemeriksaan dilakukan, mereka menemukan sesuatu yang serius.

Tulang ikan itu menempel, dan memotong kerongkonganya seperti pisau.

Hal itulah yang menyebabkannya sakit dada dan menyebabkan ketidaknyamanan.

Namun, itu bukanlah masalah utamanya, karena masih ada yang lebih darurat dan mengerikan daripada tulang ikan yang menancap di kerongkongan.

Baca Juga: 5 Gejala Batu Ginjal Sedang Mengintai Kesehatan Anda, Menggigil dan Demam Jadi Salah Satunya

Ternyata Chen juga menderita kanker kerongkongan dan 50% penemuan penyakit itu selalu terlambat.

Untungnya, dokter menemukan penyakit itu berkat Chen menderita tersedak duri ikan.

Tahap awal kanker kerongkongan memang tak kasat mata.

Tidak ada gejala yang khas, meski mungkin hanya sedikit tidak nyaman ketika menelan, dan itu tidak selalu terasa.

Baca Juga: Hari AIDS Sedunia 1 Desember: Aktor Ini Jadi Orang Pertama di Indonesia yang Berani Terbuka Dirinya Kena HIV/AIDS, Meninggal Setelah 3 Tahun Berjuang Lawan Virus Mematikan

Oleh karena itu, banyak orang berpikir bahwa tenggorokan hanya sedang meradang, dan ketika gejalanya parah, baru mereka memeriksakan diri.

Statistik yang relevan menunjukkanbahwa 50% kanker kerongkongan ditemukan selalu terlambat.

Pada saat ini, pasien kanker kerongkongan mungkin mengalami nyeri dada, mendengkur, dan obstruksi saat menelan makanan.

Ketika penyakitnya lebih serius, pasien bahkan tidak bisa minum air.

Baca Juga: Kesehatan Usus pun Perlu Diperhatikan, Yuk Bersihkan Usus Anda dengan 6 Cara Alami Berikut!

Chen sangat beruntung, karena menelan tulang ikan ia tidak sengaja menemukan kanker kerongkongan.

Untungnya, tim dokternya Wang Jiyong hanya melakukan operasi invasif minimal untuk menghilangkan kanker kerongkongan, dan menghilangkan tulang ikan.

Dia memperkenalkan bahwa kanker seperti harimau yang memakan manusia.

Pada tahap lesi prakanker ini setara dengan harimau yang baru saja lahir dan tidak bisa berjalan tanpa membuka matanya.

Baca Juga: Kesehatan Usus pun Perlu Diperhatikan, Yuk Bersihkan Usus Anda dengan 6 Cara Alami Berikut!

Meskipun kanker kerongkongan yang hanya mengenai mukosa esofagus, ternyata sudah setara dengan harimau yang sudah memiliki taring.

Pada saat ini, operasi endoskopi esofagus, yaitu, gastroskopi, sudah dapat menyelesaikan masalah.

Tetapi, pasien tidak dapat melihat luka. Setelah operasi, kanker esofagus dapat disembuhkan pada dasarnya.

Tetapi, pasien tidak memiliki masa hidup lebih dari 10 tahun.

Artikel Terkait