Find Us On Social Media :

Petualangan Cinta Berakhir Bahagia Sang Buddha dan Seorang Putri Terekam di Candi Borobudur

By Intisari Online, Jumat, 29 November 2019 | 14:53 WIB

Relief Borobudur-Putri Manohara dengan Wujud Berkaki Burung

Intisari-Online.com – Dari 3,8 juta orang yang datang ke Candi Borobudur pada 2017, kira-kira berapa persenkah yang mengetahui tentang kisah cinta Sang Buddha dan seorang putri dari khayangan bernama Manohara?

Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah, ini istimewa tidak hanya karena menggenggam gelar Situs Warisan Budaya Dunia dari UNESCO.

Candi yang dibangun pada abad 9 pada masa Dinasti Syailendra di bawah kepemimpinan Samaratungga Dewa ini juga istimewa karena merekam kisah cinta abadi seorang pangeran yang setelah reinkarnasi, kita kenal sebagai Siddhartha Gautama alias Sang Buddha.

Kisah ini disebut kisah cinta Pangeran Sudana dan Putri Manohara.

Baca Juga: Menjadikan Borobudur sebagai Destinasi Super Prioritas, Kementerian Pariwisata Mengembangkan Tur Interpretatif Berbasis Storynomic Tourism

Jika menyebut nama Sudana dan Manohara, pasangan romansa ini jelas tidak sepopuler Romeo-Juliet atau Layla-Majnun. Namun, kita pasti familier dengan kisah pasangan Jaka Tarub dan Nawang Wulan.

Kisah cinta Manohara dan Sudana adalah kisah dalam bentuk visual paling tertua terkait cerita bidadari mandi yang serupa dengan cerita Jaka Tarub. Manohara sendiri adalah makhluk surgawi dengan wujud manusia dari kepala hingga pinggang, dan wujud burung dari pinggang ke kaki.

Kalau sekarang kita pernah mendengar cerita yang hampir mirip di berbagai negara, seperti Thailand, Jepang, Korea Selatan, dan lain-lain, kisah ini sesungguhnya berawal dari Candi Borobudur.

Di galeri 1 Candi Borobudur, kita bisa membaca relief-relief kisah Pangeran Sudana dan Putri Manohara dengan mata kepala sendiri.

Baca Juga: Mengenal Balkondes, Kolaborasi Desa di Sekitar Borobudur dan BUMN untuk Mengembangkan Potensi Ekonomi