Find Us On Social Media :

Kasus Kikiam, Nasi, dan Telur Disajikan Untuk Atlet SEA Games 2019, Ahli Nutrisi: Itu Sangat Buruk bagi Atlet!

By Mentari DP, Selasa, 26 November 2019 | 17:00 WIB

Kikiam, Nasi, dan Telur disajikan untuk atlet SEA Games 2019.

Intisari-Online.com – Kemarin, Senin (25/11/2019), kata ‘kikiam’ menjadi salah satu trending topic worldwide.

Apa itu kikiam?

Kikiam merupakan sebuah hidangan ringan / jajanan pasar khas yang banyak diadopsi di Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand.

Ternyata kata ‘kikiam’ menjadi trending topic setelah tim sepakbola wanita mengeluhkan kualitas makanan yang disajikan kepada para atlet di SEA Games ke-30.

Baca Juga: Pemerintah Luncurkan Anjungan Dukcapil Mandiri, Kini Kita Bisa Cetak Sendiri KTP, KK, hingga Akta Kelahiran, Begini Cara Kerjanya

Diketahui SEA Games ke-30 digelar di Filipina pada 30 November hingga 11 Desember 2019.

Dilansir dari news.abs-cbn.com pada Selasa (26/11/2019), Let Dimzon, pelatih tim sepak bola wanita Filipina memberitahukan buruknya kualitas akomodasi yang mereka dapatkan menjelang kompetisi dan meminta makanan yang lebih layak.

"Kualitas dan kuantitas makanan tidak cukup," kata Dimzon.

“Pagi ini, sarapan para atlet adalah kikiam, nasi, dan telur.”

Pelatih Malaysia, Joceph Jacob, juga mendukung apa yang Dimzon katakan.

“Sebagian besar pemain hanya makan roti dan telur,” ungkap Jacob.

“Untuk turnamen besar, makanan tersebut tidak cukup untuk meningkatkan stamina para atlet.”

Baca Juga: Sering Memanaskan Nasi Sisa Kemarin dan Makan Mi Instan Campur Nasi? Awas, Kebiasaan Itu Bisa Sebabkan Dampak yang Sangat Berbahaya

Seperti yang Anda tahu, pada tingkat permainan elit dan pro, para atlet pasti akan bermain sangat ketat.

Dengan permainan yang begitu ketat, mereka pasti mengeluarkan energi yang sangat banyak.

"Pengeluaran energi rata-rata untuk pertandingan diperkirakan sekitar 1107 kilokalori," tulis tim ilmuwan olahraga dari Lisbon, Portugal dalam artikel "Nutrisi dan Suplementasi dalam Sepak Bola", yang diterbitkan dalam jurnal Sport pada 2017.

Itu setara dengan tiga setengah hingga empat burger.

Namun, itu bukan hanya masalah kalori yang dibakar seorang atlet selama pertandingan.

Atlet juga harus hati-hati dalam mengonsumsi makanan. Sebab, mereka butuh mengonsumsi nutrisi agar tubuh mereka segera pulih pasca pertandinan.

Dalam artikel tersebut, direkomendasikan bahwa tepat sebelum pertandingan, atlet harus mengonsumsi 1 hingga 4 gram karbohidrat untuk setiap kilogram berat badan.

Demikian pula, mereka harus makan 0,25 hingga 0,4 gram protein untuk setiap kilogram berat badan.

Untuk atlet, cara mengukurnya dengan = jumlah berat badan dalam kilogram lalu dibagi 4.

Jawabannya akan menjawab berapa gram protein yang harus mereka konsumsi sebelum pertandingan.

Baca Juga: Kasus Cacing Parasit yang Bersarang di Mata Manusia: Mengapa Cacing Bisa Hidup di Mata Manusia?

Sebagai contoh, untuk seorang atlet dengan berat 73 kilogram, mereka perlu makan setidaknya 18,25 gram protein atau setara dengan sekitar 4 hingga 5 putih telur.

Bahkan kemudian, lebih banyak mungkin lebih baik.

"Asupan protein tinggi telah direkomendasikan untuk atlet selama bertahun-tahun," ungkap empat ahli gizi dari Universitas Charles Republik Ceko dalam artikel mereka "Asupan Makronutrien dalam Pemain Sepak Bola — Analisis Meta", yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2019 ini.

Melihat sarapan para atlet SEA Games, tentu saja ini tidak cukup.

Sebab, protein berkualitas tinggi adalah kuncinya.

Apalagi kikiam adalah hidangan yang digoreng, di mana ini tidak sesuai dan tidak bergizi untuk atlet untuk pemulihan otot.

"Sumber protein terbaik untuk atlet adalah protein tanpa lemak seperti daging putih seperti ayam dan ikan tanpa lemak," kata ahli gizi Timothy Jeffe Ting, RND, CSCS, kepada Spin LIFE.

Ting merekomendasikan agar protein ini dipanggang, dibakar, atau direbus dalam rebusan. Gorengan jelas harus dihindari.

Alasan lain, protein tanpa lemak bisa membuat pencernaan lebih baik.

Jika kualitas sarapan ini terus berlanjut selama SEA Games, yang menjadi taruhan adalah kesehatan para atlet.

Khususnya atlet yang akan bertanding dalam waktu lama seperti para pemain sepakbola.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh, Inilah Kekuatan Tempur TNI di Natuna, Sanggup Memenggal Negara Malaysia Jadi 2 Bagia