Penulis
Intisari-Online.com - Claudia Ruf dari Grenvenbroich Jerman Barat adalah korban pembunuhan pada tahun 1996.
Tubuhnya ditemukan di Euskirchen 43 mil dari kota kelahirannnya, dua hari kemudian dengan jejak DNA pelaku pembunuhannya.
Meski telah melampaui dua dekade, kasus ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Mengutip Daily Mirror pada Minggu (24/11/19), pembunuhannya telah membingungkan polisi.
Baca Juga: Mau Tahu Cara Cepat Menerka Kepribadian Seseorang? Cukup Lihat Bentuk Bibirnya, Lho
Sekarang sebagai bagian dari penyelidikan baru, mereka bertanya kepada orang-orang, yang akan berusia antara 14 dan 70 tahun pada saat pembunuhan anak muda itu, untuk melakukan tes usap air liur.
Bahkan kasus yang telah berlalu lebih dari 20 tahun ini masih diselidiki, minggu ini penyelidik datang ke sekolah dasar Claudia Ruf untuk, untuk menguji 900 DNA pria.
Menurut The Rheinische Post, melaporkan para pria yang diundang sudah antri di sekolah itu pada pukul 10 pagi, hari Sabtu (23/11).
Sebelum ini tahun 2010, polisi juga sudah menguji 350 DNA pria di daerah itu, namun hasilnya nihil.
Kini setelah mereka menemukan bukti baru, melakukan pemeriksaan kembali dengan menguji 900 DNA untuk membantu menemukan pembunuh Claudia.
Meski telah berlalu hampir 23 tahun alasan polisi masih ngotot memburu pelakunya, ternyata kejahatannya tidak sembarangan dan sangatlah keji.
Claudia diculik pada Mei 1996 ketika dia pergi berjalan-jalan dengan anjing tetangganya.
Kemudian, jenazahnya ditemukan di jalan setapak dekat ladang, setelah disiram bensin dan dibakar, kondisinya saat ditemukan sudah hangus.
Baca Juga: Cobalah Minum Air Lemon Hangat di Pagi Saat Perut Kosong, Tubuh Akan Alami 7 Perubahan Ini
Menurut keterangan, gadis itu diculik, diperkosa dan dicekik sampai mati sebelum akhirnya dihanguskan.
Ayah Claudia, Friedhelm Ruf, meminta orang-orang membantu memecahkan kematian putrinya dalam sebuah video yang dibagikan secara luas bulan ini.
Dia berkata, "Setelah lebih dari 23 tahun, ada kemungkinan besar untuk menyelesaikan nasib sedih putri saya.
"Pelaku sudah terlalu lama bersembunyi di belakang kita semua," katanya.