Penulis
Intisari-Online.com -Masih ingat dengan artis Pierre Roland, pemeran Gerhana dalam sinetron dengan judul yang sama?
Ternyata dalam 15 tahun terakhir dirinya harus 'berjibaku' dengan penyakit diabetes yang dideritanya.
Hal ini diungkap Pierre Roland di studio Trans TV, Tendean, Jakarta Selatan, Selasa 19 November 2019.
"Saya punya suntik insulin yang short artinya saya harus suntik empat kali sehari," kata Roland sebagaimana dilansir Insertlive.
Baca Juga: Penderita Diabetes Berisiko Meninggal Mendadak? Ini Jawaban Dokter
Tak hanya harus rutin menyuntikkan insulin, Pierre juga harus mengalami penurunan berat badan yang cukup drastis.
Akibatnya, tubuhnya kini terlihat lebih kurus dari sebelumnya, hingga sempat diduga menggunakan narkoba.
Lalu, bagaimana penyakit diabetes mampu 'menggerus' berat badan penderitanya?
Simak ulasannya berikut ini.
Mengapa Berat Badan Pasien Diabetes Turun Drastis?
Kegemukan merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang rentan menderita penyakit diabetes melitus.
Meski begitu, saat sudah terkena diabetes, berat badan pasien tersebut pasti akan turun drastis.
Penyakit diabetes memang sering tidak disadari oleh penderitanya.
Biasanya, seseorang baru menyadari ada gangguan karena ia tampak kurus dan berat badannya turun meski tidak melakukan diet.
Menurut dr.Wismandari Wisnu, Sp.PD-KEMD FINASIM, berat badan yang turun tersebut disebabkan karena adanya gangguan insulin.
Sayangnya, banyak orang justru gembira saat berat badannya turun walau tidak melakukan usaha apa pun.
Padahal, kondisi tersebut seharusnya diwaspadai dengan melakukan cek gula darah.
Baca Juga: Penelitian: Sekitar 70% Wanita Tak Dapat Kelola Diabetes, Hanya Andalkan Perawatan Diri
"Saat kita makan, maka kadar gula darah akan naik. Normalnya, gula darah ini masuk ke dalam sel untuk metabolisme energi," ujar dokter dari RS.Pondok Indah Jakarta ini.
Tapi, pada pasien diabetes melitus, gula darah tetap beredar di peredaran darah sehingga sel-selnya akan kelaparan
Ia menambahkan, selama insulin cukup jumlahnya dan normal kerjanya, maka gula di dalam darah akan lancar masuk ke dalam sel-sel, sehingga kadar gula darah turun kembali ke batas normal.
Mekanisme ini menjaga gula darah tidak naik terus sesudah makan melebihi nilai aman.
Sementara itu, pada pasien diabetes, karena tidak ada kalori yang bisa masuk ke dalam sel, maka berat badan sulit bertambah.
"Otot-otot pun menjadi kecil dan kendur," ujar staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Dalam kondisi tersebut, pasien diabetes memerlukan obat-obatan dan pengaturan pola makan sehat.
"Berat badan yang merosot drastis juga menjadi indikasi sudah diperlukannya insulin," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Berat Badan Pasien Diabetes Turun Drastis?".