Penulis
Intisari-Online.com –Seniman asal Yogyakarta Djaduk Ferianto meninggal dunia pada Rabu (13/11/2019) pukul 02.30.
Djaduk meninggal dunia saat berada di rumah seusai mengikuti rapat Ngayogjazz.
"Di rumah sempat tidur, lalu terbangun dan merasa kesakitan. Jam 02.30 meninggal di rumah," kata Board Creative Ngayogjazz, Novindra Dirantara, kepada Kompas.com, Rabu pagi.
Ia mengatakan, Djaduk masih terlihat sehat saat rapat Ngayogjazz bersamanya.
Baca Juga: Kabar Duka, Seniman Musik Djaduk Ferianto Meninggal Dunia pada Usia 55 Tahun
"Walaupun terlihat lelah," ujar pria yang akrab disapa Vindra tersebut.
Saat di rumah, lanjut dia, Djaduk Ferianto sempat terbangun dari tidurnya dan merasa kesakitan.
"Saat bangun, beliau merasa kesemutan di tubuh dan bicaranya sudah enggak jelas," kata Vindra.
Djaduk mengembuskan napas terakhir pada Rabu dini hari pukul 02.30. Jenazah Djaduk akan disemayamkan di Padepokan Seni Bagong Kussudiardja di Yogyakarta pada Rabu siang.
Menurut rencana, Djaduk akan dikebumikan di makam keluarga Sembungan, Kasihan, Bantul, pada Rabu sekitar pukul 15.00.
Djaduk Ferianto meninggalkan seorang istri dan lima anak. Jangan sepelekan kesemutan
Setiap orang pasti pernah mengalami kesemutan atau mati rasa.
Kesemutan sendiri biasanya terjadi ketika kita duduk bersila dalam waktu lama.
Ada dua jenis kesemutanyaitu kesemutan bersifat sementara dan kesemutan berkepanjangan.
Kesemutan sementaraterjadi karena terhambatnya pasokan darah ke saraf.
Kesemutan jenis ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya.
Sedangkan, kesemutan berkepanjangan biasanya disebabkan oleh obat-obatan yang dikonsumsi, pola makan buruk, dan kekurangan vitamin B12.
Kesemutan ini seringdihubungkan dengan berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, jantung, dan lain-lain.
Seperti dilansir dari TribunStyle yang melansir dari berbagai sumber, kesemutan bisa jadi pertanda munculnya 6 penyakit ini.
1. Penyakit jantung
Komplikasi jantung dan saraf bisa jadi penyebab munculnya kesemutan.
Kesemutan itu sendiri bisa terjadi saat penderita penyakit jantung menjalani operasi pemasangan klep jantung.
Lalu, muncul bekuan darah yang menempel.
Bekuan darah itu kemudian dibawa aliran darah ke otak, sehingga menyebabkan terjadinya serebral embolik.
2. Stroke
Kesemutan juga bisa jadi pertanda stroke ringan.
Selain kesemutan, gejala lain yang juga muncul antara lain adalah kebas separuh badan, lumpuh separuh badan, pusing, susah bicara, penglihatan kabur dan buta sebelah mata.
Gejala-gejala ini bisa muncul saat tidur dan bangun tidur.
Gejala-gejala tersebut juga muncul selama beberapa menit atau beberapa jam.
Baca Juga: Jangan Sampai Salah Kaprah, Ini 5 Mitos Keliru Tentang Stroke, Termasuk Hanya Terjadi Pada Orangtua
3. Diabetes Melitus
Kesemutan yang terjadi pada penderita diabetes melitus adalah gejala kerusakan pembuluh darah.
Kerusakan tersebut menyebabkan kurangnya darah yang mengalir di ujung-ujung saraf.
Kesemutan biasanya muncul di ujung jari disertai rasa nyeri.
Tak hanya itu saja,telapak kaki juga akan terasa tebal dan panas.
4. Rematik
Mereka yang menderita rematik juga akan merasakan kesemutan.
Kesemutan itu terjadi karena saraf terjepit hingga membuat sendi pada engsel berubah bentuk.
Kesemutan akan hilang dengan sendirinya saat rematik sembuh.
5. Myelitis
Myelitis atau radang sumsum tulang belakang biasanya terjadi pada orang dewasa.
Gejala kesemutan diawali dengan flu berat, lalu menyebar ke seluruh tubuh.
Kesemutan yang dirasakan akan berawal dari ujung jari kaki, lalu naik hingga ke pusar.
6. Spasmofilia
Kesemutan juga bisa jadi salah satu gejala penyakit spasmofilia (tetani).
Selain kesemutan, gejala-gejala spasmofilia yang biasanya muncul antara lain adalah kejang pada tungkai, emosi labil, sulit tidur, hilang kesadaran, migrain, dan lain-lain.
Sementara itu, spasmofilia sendiri disebabkan oleh kurangnya ion kalsium dalam darah.
Jadi, bila Anda kerap mengalami kesemutan yang tiba-tiba, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter, siapa tahu dianjurkan untuk melakukan check up kesehatan.